Menelusuri Keunikan dan Makna Filosofis dari 3 Rumah Adat Suku Papua

Minggu 18-08-2024,04:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Papua, bagian paling timur Indonesia, tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, seperti Raja Ampat, tetapi juga memiliki keunikan budaya yang mendalam.

Salah satu aspek budaya yang menarik adalah rumah adat dari berbagai suku di Papua. 

Di Papua, terdapat beragam suku dengan rumah adat yang memiliki bentuk dan filosofi yang unik. Mari kita eksplorasi tiga jenis rumah adat Papua yang menonjol.

1. Rumah Honai

Rumah Honai adalah rumah adat yang sering dikenal dari Suku Dani, yang mendiami Lembah Baliem di Papua. Ciri khas rumah ini adalah dinding yang berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang disusun secara vertikal.

Atap rumah ini terbuat dari daun sagu dan jerami yang membentuk kerucut tumpul, bertujuan untuk menjaga kehangatan dan melindungi dari hujan.

Rumah ini dirancang khusus untuk laki-laki dewasa dan memiliki makna mendalam dalam budaya Suku Dani, di mana "Honai" berarti "rumah laki-laki."

2. Rumah Kariwari

Rumah Kariwari, milik Suku Tobati-Enggros, memiliki bentuk atap segi delapan yang bertingkat tiga.

Setiap lantai memiliki fungsi yang berbeda: lantai pertama untuk pelatihan remaja laki-laki, lantai kedua sebagai tempat pertemuan kepala adat, dan lantai ketiga untuk upacara keagamaan.

Bentuk atap yang tinggi melambangkan kedekatan dengan leluhur dan pencipta, serta menjaga rumah tetap hangat dalam cuaca dingin.

3. Rumah Jew

Rumah adat Jew dari Suku Asmat terkenal dengan ukurannya yang besar, mencapai panjang 15 meter dan lebar 10 meter. Rumah ini terbuat dari kayu dan rotan yang dipilih dengan cermat.

Hanya laki-laki yang belum menikah yang diperbolehkan tinggal di rumah ini, menjadikannya sebagai tempat belajar keterampilan dan melakukan musyawarah adat.

Rumah Jew juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan bagi para anggotanya.

Kategori :