Hasil penelitiannya menjadi sebab awal kawasan Bantimurung disebut dengan Kindom of Butterfly.
Karena dia meneliti sekitar 150 spesies kupu-kupu langka yang ada di kawasan Bantimurung.
Hasil risetnya menjadi pemantik awal bagi para peneliti lainnya untuk datang ke kawasan tersebut.
Status sebagai Taman Nasional mulai ditetapkan pada tahun 2004, tepatnya tanggal 18 Oktober 2024.
BACA JUGA:Wisata Gunung Kawi yang Tak Jauh Dari Kata Mistis!
Perlu proses panjang untuk memiliki status sebagai Taman Nasional, termasuk riset yang mendalam.
Perlu dikatuhi juga bahwa status Taman Nasional menjadi sangat dimungkinkan sebagian areanya dijadikan sebagai lahan rekreasi, selain untuk kebutuhan ilmu pengetahuan.
Kawasan wisata ini telah dibuka untuk umum dan menjadi tujuan wisata terkemuka di Kabupaten Maros.
Di sini, pengunjung bisa melihat berbagai macam keindahan alam seperti air terjun, aliran sungai diantara tebing terjal, danau yang jernih dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Film Headshot, Memulihkan Ingatan Dengan Melawan Mafia
Selain itu, pengunjung juga akan disuguhi pemandangan berupa ratusan spesies kupu-kupu yang beterbangan dengan bebas
Ada sekitar 250 spesies kupu-kupu yang hidup di kawasan ini.
Itulah mengapa tempat ini disebut dengan The Kingdom of Butterfly.Leang-leang merupakan sebuah kelurahan di Maros yang masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung.
Terdapat pegunungan Karst terbesar di dunia yang sudah berumur ribuan tahun.
BACA JUGA:TOP 5 Universitas Terbaik Di Palembang Sumatera Selatan!
Di kawasan ini, pengunjung akan menemui 286 goa dengan 30 lebih goa prasejarah.