BACA JUGA:Sah, Justin Hubner Resmi Berwarga Negara Indonesia!
Dikemas dalam pod mirip “Hot Dog”, radar Silent Knight biasanya menggunakan frekuensi X-band atau Ku-band, yang umumnya digunakan untuk aplikasi radar cuaca dan memiliki kemampuan untuk memberikan resolusi yang tinggi.
Sistem ini biasanya menggunakan modulasi pulsed-Doppler untuk mendapatkan informasi mengenai perubahan kecepatan dan arah gerakan target, memungkinkan identifikasi objek dalam berbagai kondisi cuaca.
Beberapa versi Silent Knight menggunakan antena jenis AESA (Antena Active Electronically Scanned Array) yang memberikan kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan energi radar secara elektronik.
Silent Knight memiliki rentang jarak operasional yang dapat mencakup puluhan hingga ratusan kilometer, tergantung pada kondisi dan aplikasi spesifik.
BACA JUGA:Gunakan Teknologi dan 2 Strategi, TNI Polri Melakukan Operasi di Papua
Silent Knight dapat diatur untuk berbagai mode operasi, termasuk mode cuaca, mode pencitraan permukaan, dan mode tugas khusus lainnya sesuai dengan kebutuhan penggunaan misi.
Sistem radar ini memiliki kemampuan pengolahan data yang canggih untuk menyajikan informasi cuaca secara visual kepada pengguna dan memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Meski dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk navigasi dan situasional awareness di ketinggian rendah, fokus utama dari Silent Knight.
Adalah pada deteksi dan pemantauan kondisi cuaca serta mendukung misi dan operasi pesawat yang mungkin melibatkan pendaratan atau penerbangan di lingkungan yang kompleks. (*)