Dari sini pendaki bisa berjalan atau naik kendaraan umum sejauh 2 kilometer hingga ke posko pendakian, yang terletak di desa Tanjuang, Kenagarian pandai Sikek.
Dari posko pendakian, pendaki masih bisa menggunakan kendaraan baik motor atau mobil hingga ke pos pemberhentian berikutnya.
Penduduk setempat menyebutnya lokasinya berjarak kurang lebih 4 kilometer dari posko pendakian.
Di sini tersedia tempat parkir kendaraan. Dari sini baru dimulai pendakian sesungguhnya, seperti trek jalanan yang cukup terjal dan licin.
BACA JUGA:Usaba Sambah Unik, Festival Tahunan Suku Bali Aga yang Memukau di Tenganan
Di paruh awal, trek pendakian berupa hutan riang riang dan pimping. Kemudian baru masuk hutan rimba dan jalan setapak melewati akar-akar kayu.
Pendakian normal biasanya membutuhkan waktu 4 hingga 5 jam. Sedangkan saat hujan turun atau trek dalam keadaan basah, waktu tempuh bisa mencapai dua kali lipatnya.
3. Dekat Wisata Kota Bukittinggi
Puncak Gunung Singgalang yang tidak aktif ini sangat dekat dengan kota wisata Bukittinggi dan Danau Maninjau yang luas.
Bersama dengan Gunung Marapi yang berdekatan, ia mendominasi lanskap di selatan kota.
Meskipun pendakian dari barat menawarkan pemandangan Danau Maninjau di dekatnya, pendekatan timur dari Pandai Sikat adalah yang paling populer dan hanya berjarak 15 menit dengan transportasi umum dari Bukittinggi.
4. Sumber Air di Gunung Singgalang Melimpah
Air tidak menjadi masalah dalam pendakian karena terdapat tiga pos dalam perjalanan menuju dekat sumber air dan sebuah danau di dekat puncak.
Area pertama yang digunakan untuk berkemah berada pada ketinggian 1.770 mdpl.
BACA JUGA:Punya Sejarahnya, Mengupas 7 Gunung yang Memiliki Nama Unik di Indonesia