“Penandatanganan MoU mewakili elemen kunci dalam hubungan strategis yang dikembangkan antara Embraer dan Belanda, yang mencakup inisiatif berkelanjutan terkait dengan C-390 Millennium dan A-29 Super Tucano,” kata Embraer.
BACA JUGA:Singapura Miliki Alutsista Hanud Termodern di Asia Tenggara, Miliki SAMP/T Beramunisi Rudal Aster 30
Angkatan Udara Belanda mengumumkan pada bulan Desember 2020 bahwa mereka akan mengganti 13 pesawat latih PC-7 Pilatus yang diterima mulai tahun 1988.
Pesawat tersebut telah menjalani program peningkatan dan diperkirakan akan tetap beroperasi hingga tahun 2027.
Meskipun Super Tucano adalah turboprop yang lebih besar dan lebih kompleks daripada PC-7, baik pesawat tersebut maupun saingannya PC-21 dan T-6 Texan (versi Pilatus AS) bisa menjadi salah satu kandidat utama.
Pada bulan Mei 2023, CEO Embraer Defense and Security, Bosco Costa Juniou, menyebut bahwa Belanda dan Portugal, sebagai calon pembeli A-29N Super Tucano.
BACA JUGA:Kunjungi Matakin, Satgas Preemtif OMB Ajak Jaga Ketentraman Jelang Pemilu 2024
Embraer menyebut bahwa versi baru pesawat, A-29N, akan mencakup peralatan dan fitur untuk memenuhi kebutuhan operasional NATO.
Seperti datalink baru dan operasi pilot tunggal. Dengan lebih dari 260 unit dikirim ke seluruh dunia, Super Tucano telah dipilih oleh lebih dari 15 angkatan udara di seluruh dunia.
Termasuk Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Indonesia yang mengoperasikan varian EMB-314 Super Tucano oleh Skadron Udara 21 TNI AU.
A-29 Super Tucano dapat beroperasi dari landasan pacu pendek dan tidak beraspal di pangkalan operasional garis depan dengan sedikit dukungan, semuanya dengan biaya pengoperasian rendah dan ketersediaan tinggi (di atas 90%).
BACA JUGA:Helatan Piala Dunia U-17 Sukses, Pengamanan Polri Berkelas Dunia
Selain peran tempur, Super Tucano banyak digunakan sebagai pesawat latih tingkat lanjut. Kemampuannya untuk mensimulasikan misi tempur dan mengunggah serta mengunduh data penerbangan menjadikannya platform pelatihan yang sangat efektif.
A-29N Super Tucano dilengkapi dengan berbagai sensor dan senjata canggih, termasuk electro-optical/infrared system dengan laser designator, night vision goggles, secure voice communications dan data-link package.
A-29 dibangun oleh Sierra Nevada, kontraktor pertahanan asal AS yang berbasis di Jacksonville, Florida. Selain itu, A-29 juga mengadopsi perangkat avionik dari Elbit Systems of America. (*)