Selama beberapa dekade berikutnya, konflik antara Israel dan Palestina menjadi semakin kompleks dan berkelanjutan.
Intifada pertama (1987-1993) dan Intifada kedua (2000-2005) mencerminkan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan dan kebijakan Israel.
Pada tahun 1993, Perjanjian Oslo ditandatangani antara PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan Israel, menciptakan Otoritas Palestina.
BACA JUGA:Laris Tanpa Penglaris Usaha Banjir Rejeki, Begini Doa Ala Gus Baha, Patut Diamalkan
Namun, perundingan perdamaian yang mengikuti tidak berhasil mencapai solusi yang berkelanjutan.
Keadaan Terkini dan Harapan Masa Depan
Hingga hari ini, konflik Israel-Palestina tetap menjadi sumber ketidakstabilan dan penderitaan.
Isu terkait status Yerusalem, perbatasan, dan hak-hak rakyat Palestina terus menjadi fokus perdebatan internasional.
BACA JUGA:Laris Tanpa Penglaris Usaha Banjir Rejeki, Begini Doa Ala Gus Baha, Patut Diamalkan
Meskipun kondisi politik yang rumit, ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Banyak pihak, termasuk komunitas internasional dan aktivis perdamaian, terus berupaya mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Mengenang Sejarah, Mengarah ke Masa Depan
Palestina, dengan sejarahnya yang kaya, menjadi tempat perjumpaan berbagai peradaban dan agama.
BACA JUGA:Festival Tahunan Suku Bali yang Memukau, Inilah Tradisi Usaba Sambah
Meskipun menghadapi tantangan dan konflik yang rumit, Palestina tetap menjadi lambang perjuangan dan keinginan akan keadilan.
Dalam mengenang sejarahnya yang penuh warna, masyarakat internasional diharapkan dapat terus berupaya mendorong dialog dan negosiasi, membangun dasar bagi perdamaian yang berkelanjutan di wilayah ini.