Beginilah Sosok Ratu Kalinyamat Si Janda Canti yang Pemberani Pejuang Zaman Dahulu

Kamis 23-11-2023,12:56 WIB
Reporter : Elis
Editor : Elis

Setelah kejadian itu, Kesultanan Demak dikuasai oleh Arya Penangsang dan ibukotanya dipindah ke Jipang. Periode ini terjadi pada tahun 1549 hingga 1554.

Sementara, Ratu Kalinyamat yang menjadi janda memilih bertapa dan bersumpah tidak akan berhenti hingga Arya Penangsang mati.

Babad Tanah Jawa mengisahkan, dalam perjalanan pulang ke Pajang, rombongan Adipati Pajang, Jaka Tingkir sengaja mendatangi Gunung Danareja, tempat Ratu Kalinyamat bertapa.

BACA JUGA:Gak Ngebosenin! inilah 7 Rekomendasi Model Rambut Pendek untuk wanita

Di kesempatan ini, Ratu Kalinyamat meminta Jaka Tingkir untuk membunuh Arya Penangsang. Permintaan ini ditanggapi Jaka Tingkir dengan membuat sayembara. 

Barang siapa yang bisa membunuh Arya Penangsang, akan dihadiahi tanah Pati dan Alas Mentaok.

Orangtua angkat Jaka Tingkir, yakni Ki Ageng Pamanahan dan temannya, Ki Panjawi dengan dibantu Ki Juru Mertani pun mendaftar dalam sayembara ini.

Namun ternyata tak hanya itu, putra Ki Ageng Pamanahan, Sutawijaya yang memiliki pusaka Tombak Kiai Pleret pun ikut mendaftar.

BACA JUGA:3 Merk Ban Motor Unggulan Teratas, Libas Segala Medan Awet dan Murah

Diketahui, pusaka Tombak Kanjeng Kiai Pleret saat ini masih tersimpan rapi di Keraton Yogyakarta.

Dalam sebuah peperangan, akhirnya Arya Penangsang mati setelah ususnya yang terburai oleh Tombak Kiai Pleret terpotong oleh kerisnya sendiri, keris Setan Kober.

Usai kematian Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat pun kembali memimpin Jepara. Ia masih tetap anti terhadap Portugis.

Dikisahkan dalam beberapa catatan, Ratu Kalinyamat di tahun 1550 mengirim 4000 pasukan untuk menyerang Portugis. Sayangnya Ia mengalami kekalahan. 

BACA JUGA:Ini 11 Alasan Papua Barat Menjadi List Pilihan Utama Untuk Berlibur!

Kemudian di tahun 1556, Ratu Kalinyamat diminta oleh Kesultanan Aceh untuk mengirimkan pasukan melawan Portugis. Namun jauhnya perjalanan membuat 15 ribu pasukan yang dikirim Ratu Kalinyamat terlambat, sementara pertahanan Kesultanan Aceh sudah berhasil ditembus Portugis.

Meski lagi-lagi mengalami kekalahan, namun Ratu Kalinyamat menunjukkan kegigihan dan keberaniannya dalam melawan Portugis.

Kategori :