Menapaki Jejak Sejarah dan Wisata Alam di Majalengka Jawa Barat

Jumat 09-08-2024,23:57 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Majalengka, sebuah kabupaten di Tatar Pasundan, Jawa Barat, dikenal akan keindahan alam dan kekayaan budaya yang memikat.

Dengan 26 kecamatan, 13 kelurahan, dan 330 desa, kabupaten ini memiliki keanekaragaman yang melimpah, diperkaya oleh dominasi etnis Sunda yang menjadikan bahasa Sunda sebagai bahasa utama.

Sejarah Majalengka, yang berakar dari zaman kerajaan Hindu-Budha, mencatat keberadaan kabupaten ini dalam tiga kerajaan, termasuk Kerajaan Sindangkasih.

Warisan sejarah ini melestarikan berbagai kisah rakyat hingga saat ini.

1. Julukan Kota Angin

Majalengka dikenal dengan julukan Kota Angin karena hembusan angin yang hampir selalu kencang, terutama sejak tahun 1980-an.

Masyarakat setempat menyebutnya "angin ngagelebug." Angin kencang ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara, khususnya saat musim hujan dan puncaknya pada bulan Agustus, serta keberadaan Gunung Ciremai di sekitar wilayah ini.

2. Kisah Kampung Balemalang

Balemalang, sebuah kampung unik, memiliki sejarah menarik di mana rumah-rumah di sana tidak pernah bertambah.

Saat ini, hanya terdapat tujuh bangunan, terdiri dari enam rumah dan satu musala. Letaknya yang sulit dijangkau membuatnya menjadi lokasi yang jarang dikunjungi.

Kampung ini dihuni oleh lima keluarga yang sebagian besar bekerja sebagai petani dan perajin anyaman rotan serta bambu.

Balemalang dipandang sebagai kampung yang terbentuk secara alami, sehingga penambahan bangunan baru tidak dilakukan sembarangan.

3. Keindahan Alam Majalengka

Majalengka menawarkan berbagai tempat wisata menarik, mulai dari pemandian anak-anak, taman bermain edukatif, hingga situs sejarah seperti candi dan bendungan.

Perkebunan teh Cipasung, yang dikelola oleh Koperasi Buana Mukti dan terletak sekitar 59 kilometer dari Kota Majalengka, menawarkan pemandangan perbukitan yang menawan.

Kategori :