PAGARALAMPOS.COM – Dalam memasuki petualangan sejarah di Maluku Utara, Benteng Kalamata menjadi destinasi yang tidak boleh dilewatkan.
Menyingkap kisah masa lalu yang megah, wisata sejarah ini menjelma menjadi saksi bisu perjalanan panjang, dikelilingi oleh pemandangan alam yang memukau.
Bentuknya yang menyerupai kura-kura memberikan sentuhan unik pada arsitektur sejarah, dan seiring langkah di dalamnya, pengunjung akan dibawa pada petualangan melintasi zaman.
Pesona Benteng Kalamata tak hanya terletak pada dinding-dinding batu bersejarahnya, melainkan juga pada latar belakang alam yang menakjubkan.
BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Jambi, 7 Wisata Ini Wajib Kamu Kunjungi yang Punya Pemandangan Mempesona!
Benteng Kalamata di Ternate, Maluku Utara, bukan hanya sekadar destinasi wisata eksotis di sisi Selat Maitara, tetapi juga merupakan saksi bisu perjuangan melawan berbagai penguasa dari masa ke masa, demi mencapai kemerdekaan.
Dengan usianya yang telah mencapai 481 tahun, Benteng Kalamata bukan hanya menyimpan keindahan arsitektur kura-kura yang unik, tetapi juga menceritakan perjalanan panjang sejarah, mulai dari masa pemerintahan Portugis hingga menjadi objek wisata sejarah yang populer saat ini.
Sejarah dan Penamaan Alternatif
Benteng Kalamata memiliki nama alternatif yang memberikan warna sejarahnya.
BACA JUGA:Ada Green Canyon Juga? Inilah 6 Tempat Wisata Kabupaten Lahat Paling Populer
Selain dikenal sebagai Benteng Kalamata, tempat ini juga dikenal sebagai Benteng Kayu Merah dan Benteng Santa Lucia.
Bentuk arsitektur yang mirip kura-kura dipilih pada masa itu karena dianggap paling kuat dan sulit ditembus oleh musuh.
Sejarah penamaan Benteng Kalamata sendiri merujuk pada seorang Pangeran Ternate bernama Kaicil Kalamata.
Yang menjadi nama benteng saat kekuasaannya berada di tangan Belanda.
BACA JUGA:Kota Kecil dengan Kejutan Kuliner yang Besar, Ini Dia Kuliner Khas Payakumbuh