Keajaiban 11 Sejarah Indonesia! Mengungkap Kuil, Misteri, dan Warisan Budaya

Kamis 15-08-2024,16:03 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

BACA JUGA:Sejarah Puputan Badung: Perlawanan Epik Rakyat Bali Terhadap Penjajah

4. Gedung Sate

Gedung Sate yang terletak di Bandung, Jawa Barat, menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Awalnya bernama Gedung Hebe, gedung ini berfungsi sebagai kantor pusat Gouvernements Bedrijven (GB) atau Perusahaan Kereta Api Negara Belanda.

Konstruksi dimulai pada tahun 1920, dengan peletakan batu pertama oleh Johanna Catherina Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia.

Nama gedung tersebut kemudian diubah menjadi Gedung Sate, mengacu pada sate sate yang dijual oleh pedagang kaki lima di sekitar kawasan tersebut.

BACA JUGA:Pusaka Bersejarah dari Busra asy-Syam: Saksi Peradaban Dunia yang Mengagumkan

Gaya arsitektur Gedung Sate mencerminkan perpaduan Rasionalisme Belanda dan unsur lokal Sunda.

Dirancang oleh arsitek Belanda J. Gerber, bangunan ini memiliki enam struktur runcing menyerupai tusuk sate di atas kubah tengahnya.

Bangunan ini disebut 'bekel' dan dihiasi ornamen perunggu. Gedung Sate resmi dibuka pada tanggal 27 Juli 1924 oleh Gubernur Jenderal ACD de Graeff.

Salah satu fakta sejarah yang menarik adalah Gedung Sate berperan dalam Konferensi Meja Bundar (RTC) Belanda-Indonesia pada tahun 1949.

BACA JUGA:Melacak Kebudayaan Tiongkok: 10 Dinasti yang Menentukan Perjalanan Sejarah

Gedung ini sekaligus menjadi tempat penandatanganan Perjanjian Linggadjati antara Indonesia dan Belanda, yang menandai langkah signifikan menuju kemajuan Indonesia. kemerdekaan.

Peran Gedung Sate terus berkembang hingga menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat.

Saat ini, gedung ini menjadi kantor gubernur, museum, dan ruang publik yang disebut Taman Gedung Sate.

Bangunan ini telah menjadi landmark ikonik di Bandung, melambangkan warisan budaya dan sejarah kota.

Kategori :