PAGARALAMPOS.COM - Konflik di Gaza Palestina telah memasuki babak baru, setelah milisi Houthi di Yaman mengklaim telah melancarkan serangan jarak jauh menggunakan rudal balistik ke wilayah selatan Israel.
Sejumlah rudal balistik dan rudal jelajah telah dilucurkan Houthi pada hari Selasa kemarin (31/10/2023).
Dikutip dari The New York Times – nytimes.com (31/10/2023), juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea di media sosial X menyebut, serangan ke Israel dilakukan sebagai tanggapan.
Atas apa yang mereka sebut sebagai “agresi brutal Israel-Amerika Serikat” di Gaza. Sarea mengatakan serangan itu adalah operasi ketiga yang dilakukan oleh Houthi.
BACA JUGA:Kapolri Ingatkan Kasatwil Waspadai Ancaman Terorisme dan Konflik Pemilu 2024
“Kami mendukung saudara-saudara kita yang teraniaya di Palestina,” kata Sarea. Pihaknya mengancam akan melakukan serangan rudal dan drone lebih lanjut.
Foto : Rudal balistik.-Babak Baru Perang Gaza,.Serangan Balasan Houthi Yaman Luncurkan Rudal Balistik Ke Israel-Indomiliter.com
Sejauh ini belum ada yang memverifikasi klaim serangan Houthi secara independen. Pada hari Selasa kemarin, militer Israel mengatakan sistem pertahanan udaranya telah mencegat rudal permukaan ke permukaan
Rudal tersrbut yang ditembakkan ke arah Israel, rudal tersebut disebut berasal dari wilayah di Laut Merah.
Dikatakan bahwa pihaknya juga telah mencegat “ancaman udara” lainnya di wilayah tersebut, dan tidak ada satupun yang memasuki wilayah Israel.
Militer Israel tidak mengatakan siapa yang berada di balik serangan tersebut. Namun seorang pejabat senior di Departemen Pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan militer Israel telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman yang memiliki jangkauan sekitar 1.200 mil.
Analis Yaman mengatakan serangan itu, meski diklaim Israel telah digagalkan, menunjukkan perluasan kemampuan Houthi, milisi dukungan Iran yang mengambil alih ibu kota Yaman, Sana, pada tahun 2014.
Setelah upaya koalisi militer pimpinan Saudi yang gagal untuk mengusirnya, kelompok ini kini menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman.
Yaman kini jmenjadi bagian penting dari apa yang disebut “Poros Perlawanan” Iran, yang mencakup milisi Hizbullah Lebanon dan kelompok bersenjata di Irak.