PAGARALAMPOS.COM - Saat pendiri Majapahit, Raden Wijaya meninggal, dari kelima istrinya, hanya dikaruniai satu orang putra, yakni Jayanegara dan dua orang putri, yaitu Tribhuwana Tunggadewi dan Dyah Wiyat.
Gayatri, istri Raden Wijaya memberi titah kepada putri pertamanya, Tribhuwana Tunggadewi untuk naik takhta menjadi ratu penguasa Majapahit. Tribhuwana bersedia, demi bakti kepada ibu.
Diberi gelar Sri Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani, namun kerajaan Majapahit belum sepenuhnya aman dan tenteram akibat beberapa pemberontakan yang dipimpinnya.
Pemberontakan tersebut akhirnya dapat ditumpas dengan bantuan Mahapatih Gajah Mada yang sakti dan sakti.
BACA JUGA:Liburan Asyik! Wahana Warna-warni Alamanda Rainbow jadi Wisata Paling Hits di Bekasi
Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih dan membantu ratu mengembangkan kerajaan Majapahit.
Namun bagaimana kisah Ratu Majapahit dan Mahapatih Gajah Mada??
Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada berjanji akan mempersatukan wilayah nusantara di bawah naungan kerajaan besar Majapahit..
Ternyata ada kebenaran unik dibalik sumpah tersebut, yaitu sumpah tersebut didampingi oleh Ratu Tribhuwana Tunggadewi yang dikenal sebagai ratu pemberani dan tangguh yang pernah memerintah kerajaan Majapahit pada masa lampau.
Sang ratu memulai misi yang ambisius untuk menaklukkan Nusantara, dan sejarah mencatat namanya sebagai salah satu tokoh berpengaruh dalam perjalanan Kerajaan Majapahit.
Lantas Apakah hubungan Antara Patih Gajah Mada Dan Ratu Tribhuwana Tunggadewi?
Mari kita telusuri lebih jauh mengenai kehidupan dan pencapaian luar biasa Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Sebagai putri Raden Wijaya, pendiri dan raja pertama Majapahit, Tribhuwana Tunggadewi memiliki bekal kekuasaan dan keberanian yang diwarisi dari ayahnya.
Pada masa pemerintahannya, ia menjalin hubungan yang erat dengan Gajah Mada, seorang tokoh penting dalam pemerintahan Majapahit.