Radar pelacak S-400 tidak mungkin beroperasi dalam mode ‘cadangan perang’ ketika mencoba menyerang target pada jarak sejauh mungkin. Mode cadangan perang.
Juga disebut ‘frekuensi pelatihan’, menyembunyikan karakteristiknya seperti ‘lebar pulsa’ yang digunakan untuk menganalisis tanda radar (radar signature).
Rudal tersebut ditembakkan dalam mode ‘lock on after launch’. Data panduan dan penargetan akan diterima pada fase ‘pertengahan perjalanan’ dari A-50 yang tengah mengudara
Dan disimpan dalam sistem navigasi rudal. Menggabungkan pencari tahap terminal, dan sistem navigasi akan melakukan sisanya.
BACA JUGA:Ini 3 Merk Ban Tubeless Awet dan Tahan Lam, Menjawab Kebutuhan Pengendara Motor Indonesia
Awak A-50 dan S-400 disebut berkomunikasi secara terpisah, terlebih dahulu awak S-400 memasukkan koordinat penargetan ke dalam rudal.
Namun, keakuratan pendekatan ini dapat diragukan karena data target yang telah dipasang sebelumnya untuk pesawat yang bergerak tidak akan relevan karena pesawat akan berubah arah.
Tentang Beriev A-50, dikenal sebagai pesawat AEW&C yang mengandalkan radar putar (rotating radome).
Dengan membawa piringan radar berukuran besar, Beriev A-50 membawa radar Vega-M dapat memindai sasaran di udara sejauh 650 km dan 300 km untuk sasaran di permukaan.
BACA JUGA:Ini 3 Merk Ban Tubeless Awet dan Tahan Lam, Menjawab Kebutuhan Pengendara Motor Indonesia
Radar Vega-M dengan diamater antena 9 meter dapat mendukung pergerakan (panduan) 10 unit jet tempur dalam misi serangan udara ke udara atau udara ke permukaan.
Sementara dalam moda intai, radar Vega-M mampu melacak 150 sasaran di udara secara simultan pada jarak 230 km. Sedangkan pelacakan kapal perang di permukaan dapat dilakukan dari 400 km. (*)