Dengan peluncur model built in yang dapat ditarik dan dimasukkan ke turret – yang mengingatkan pada desain peluncur drone pada prototipe MBT Panther.
Selain meriam dan rudal anti tank, tidak lupa terdapat konsol senapan mesin berat 12,7 mm yang dikendalikan secara RCWS (Remote Control Weapon System).
K-MPV dirancang dengan berat di rentang 25-30 ton dan dioperasikan tiga awak. Menurut Hanwha Defense, K-MPV dengan kekuatan mesin 750 hp.
BACA JUGA:Dua Destroyer Udaloy Class Rusia Sandar di Tanjung Perak
Yang dirancang karena kebutuhan yang tidak dapat dihindari dan mengantisipasi eskalasi peperangan di masa depan.
Khususnya pada skenario untuk memasuki wilayah Korea Utara. Hanwha menyebut bahwa desain K-MPF disesuaikan dengan kondisi jalan dan medan yang buruk di Korea Utara.
Dikutip dari EDR-online – edrmagazine.eu, K-MPF disebut dapat mengidentifikasi ancaman pada tahap awal melalui kesadaran situasional yang didukung teknologi kecerdasan buatan.
Dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup saat bekerja di area berbahaya dengan menambahkan fungsi kendali jarak jauh. (*)