Ramalan Kuno Yang Terbukti Menjadi Kenyataan? Inilah Kisah Ramalan Jayabaya!

Rabu 25-10-2023,13:25 WIB
Reporter : Erick
Editor : Erick

11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman: Jayabaya memprediksi bahwa masyarakat akan mengalami periode ketidakstabilan atau perubahan yang signifikan dalam waktu dekat. 

12. Akeh janji ora ditetepi: Jayabaya menggambarkan kurangnya kepercayaan dalam hubungan sosial atau politik, di mana janji-janji seringkali tidak ditepati. 

13. Keh wong wani nglanggar sumpahe dhewe: Jayabaya meramal akan adanya perilaku yang semakin tidak patuh terhadap nilai-nilai etika atau moral. 

14. Manungsa padha seneng nyalah: Jayabaya meramal akan adanya polarisasi masyarakat atau meningkatnya konflik antarindividu. 

BACA JUGA:Mau Sehat, Ngopi Setelah Minum Obat, Waspada Senjata Makan Tuan Maseee

15. Ora ngendahake hukum Hyang Widhi: Jayabaya meramal akan adanya ketidakpatuhan terhadap hukum atau nilai-nilai agama. 

16. Barang jahat diangkat-angkat: Jayabaya meramal akan adanya perilaku yang semakin tidak bermoral dalam masyarakat. 

17. Barang suci dibenci: Sama seperti ramalan sebelumnya, Jayabaya meramalkan penurunan nilai-nilai moral dalam masyarakat. 

18. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit: Jayabaya memprediksi bahwa materialisme semakin mendominasi masyarakat, dan banyak orang hanya peduli pada uang. 

BACA JUGA:Wajib Banget Kamu Kunjungi! Inilah Pesona Alam Wisata Pantai Mliwis Kebumen

19. Lali kamanungsan: Ramalan ini merujuk pada hilangnya rasa empati dan solidaritas sosial. 

20. Lali kabecikan: Ramalan ini diartikan akan adanya hilangnya rasa hormat terhadap kearifan tradisional dan nilai-nilai budaya. 

21. Maksud narik galih: Ramalan ini diartikan pada niat untuk mengambil keuntungan pribadi tanpa memperhatikan konsekuensi sosial atau lingkungan. 

22. Akeh kang neng jaman Jayabaya ora keket: Jayabaya meramal kurangnya pemimpin yang bijak dan mampu memimpin dengan baik. 

23. Wong wedi dadi priyayi: Jayabaya meramal akan ada banyak orang yang cenderung menghindari menjadi priyayi (pegawai pemerintah atau golongan atas) karena takut akan tanggung jawab dan tekanan yang mungkin timbul dari peran tersebut. 

BACA JUGA:Bikin Seger Otak dan Otot, Ini 6 Destinasi Wisata Papua Nugini Terpopuler dan Lagi Hits

Kategori :