Suku Lintang memiliki sejarah panjang dalam melahirkan pejuang. Pada zaman kerajaan Palembang, banyak laki-laki Suku Lintang ikut membela Kesultanan Palembang.
Sultan Palembang sangat menghargai pemimpin lokal dari Lintang, dan beberapa Kepala Marga dari Lintang dianugerahi gelar Pangeran oleh Sultan.
Selama Perang Lima Hari Lima Malam yang bersemangat untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Palembang, sukarelawan dari Suku Lintang ikut berjuang.
BACA JUGA:Terbaru! Inilah Nokia 2300 5G 2023 dengan Spesifikasi yang Makin Canggih dan Harga Cuma 3 Jutaan
Pemimpin-pemimpin Terkenal
Selain sebagai pelopor, Suku Lintang juga melahirkan pemimpin-pemimpin di Sumatera Selatan. Salah satunya adalah Ir. H. Alex Nurdin, yang menjabat sebagai Gubernur Sumsel selama dua periode.
Ayahnya, HM Nurdin Panji, adalah pejuang kemerdekaan asli dari Lintang. Bupati Lahat, HA Mukhtar Madjid, yang menjabat pada tahun 1969-1973, juga merupakan pejuang kemerdekaan yang berasal dari Suku Lintang.
Peran dalam Masyarakat dan Keamanan
Suku Lintang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan di daerah mereka. Mereka berperan sebagai pemicu dan pencegah tindak kekerasan di wilayah tersebut.
Keberanian mereka dalam melindungi masyarakat dan lingkungan sekitarnya mencerminkan komitmen mereka terhadap keharmonisan dan keamanan.
BACA JUGA:Rehat Sejenak dari Perkotaan, Inilah 5 Wisata Alam Dekat Surabaya Cocok Untuk Menyegarkan Pikiran
Asal Usul dan Bahasa Lintang
Suku Lintang diperkirakan turun dari Gunung Dempo di Kota Pagaralam dan berasal dari Sub atau bagian Pasemah (Basemah), seperti Suku Lematang dan Lembak.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Suku Lintang berkomunikasi menggunakan Bahasa Lintang, yang menjadi salah satu elemen penting dari identitas budaya mereka.
Suku Lintang adalah contoh yang menarik dari bagaimana budaya, sejarah, dan semangat pejuangan suatu suku dapat mempengaruhi dan membentuk identitas mereka.
Keberanian mereka dalam melawan penjajah dan peran penting dalam sejarah Sumatera Selatan menjadikan Suku Lintang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.***