Asal Usul Reog Ponorogo, Cerita Rakyat Tanah Jawa yang Melegenda Indonesia

Rabu 11-10-2023,17:57 WIB
Reporter : Almi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM -  Reog Ponorogo, penampilan budaya yang memukau banyak orang, telah diakui sebagai warisan unik dari Indonesia.

Namun, apakah Anda tahu sejarah dan legenda di balik Reog Ponorogo?

Kali ini, Pagaralampos.com akan membahas tentang legenda yang melegenda ini. Reog Ponorogo adalah cerita rakyat yang berakar dari sumber Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional (2010).

BACA JUGA:Sudah Tahu Belum? Ternyata Ini Merk Ban Motor yang Teruji Paling Awet dan Tahan Lama

Kisah cerita rakyat dari Jawa Timur ini merupakan asal usul Reog Ponorogo yang menjadi sebuah legenda. Mari kita baca artikel ini sampai selesai! Cerita dimulai dengan Begawan Tapawalu, seorang brahmana sakti yang tengah bertapa di lereng Gunung Lawu di sebelah timur.

Selain sakti, Begawan Tapawalu juga bijaksana dan mumpuni dalam ilmu pengetahuan. Banyak orang yang berharap menjadi muridnya, termasuk raja dan keluarga kerajaan.

Diantara murid-muridnya terdapatlah Kelana Sewandana, Raja Bandarangin yang wilayah kekuasaannya mencakup Ponorogo dan Madiun, serta Bujangga Anom, putra dari Raja Daha, Prabu Erlangga. BACA JUGA:14 KM dari Purwokerto, Jawa tengah, Indonesia, Ada Surga yang Tersembunyi, GUYSS

Kelana Sewandana merupakan raja muda yang gagah berani, tampan, dan kaya raya.

Karena sifat-sifatnya yang istimewa itu, ia menjadi sombong dan suka membanggakan diri, terutama setelah menjadi murid Begawan Tapawalu. "Dunia ini tak ada yang lebih berkuasa selain aku. Hahaha... hahaha," kata Kelana Sewandana dengan sombongnya, sambil menepuk-nepuk dadanya. Sementara itu, Bujangga Anom atau Bujangganong meninggalkan Daha untuk berguru dan mencari ilmu pengetahuan guna meningkatkan kesempurnaan hidupnya.

BACA JUGA:Kisah Cinta Ratu Tribhuwana Tunggadewi Dengan Mahapatih Gajah Mada Dalam Menaklukkan Nusantara

Meski awalnya ayahnya keberatan, akhirnya Prabu Erlangga mengizinkannya. Sebagai murid Begawan Tapawalu, Kelana Sewandana dan Bujangga Anom menjalin hubungan yang erat, bahkan menjadi sahabat karib. Setelah selesai berguru, Bujangga Anom diangkat menjadi Patih di Kerajaan Bandarangin oleh Kelana Sewandana. Pada suatu malam, Kelana Sewandana bermimpi bertemu dengan seorang putri cantik bernama Sanggalangit yang berasal dari Daha.

BACA JUGA:Ribuan Tahun Bersemayam Dalam Hutan Jati, Istana Ini Ternyata Warisan Airlangga, Siapakah Raja Ini

Ia sangat terpesona dengan kecantikan sang putri, tetapi kemudian menyadari bahwa semuanya hanyalah mimpi. Terlanjur terpesona, Kelana Sewandana merasa resah dan selalu ingin bertemu dengan Sanggalangit yang terus menerus ada dalam bayangannya. Maka ia memanggil Ganong, sahabatnya sekaligus patihnya, dan bertanya tentang putri cantik itu. "Ganong, apakah benar di Daha ada seorang gadis cantik bernama Sanggalangit?" tanya Kelana Sewandana. BACA JUGA:Ternyata Mitsubishi XFORCE Punya Keunggulan Tak Tertandingi, Simak Penjelasan Lengkapnya Disini!

Ganong mengangguk, "Iya, sang Prabu. Itu adalah putri dari Prabu Erlangga." Mendengar hal itu, Kelana Sewandana menjadi semakin bersemangat, "Menakjubkan! Berarti kita bersaudara dengannya?" Ganong menjelaskan, "Ya, mungkin dia saudara hamba dari ibu yang lain." Tanpa ragu, Kelana Sewandana meminta Ganong untuk mencarikan cara agar putri Sanggalangit mau menjadi permaisurinya. Ia ingin mengirimkan surat kepada Prabu Erlangga. BACA JUGA:Kek Hotel Bintang 5 Berjalan, Ini 7 Bus Pariwisata Paling Mewah di Indonesia

Namun, Ganong merasa ragu dan memberitahu bahwa Sanggalangit tidak ingin menikah dan telah menolak banyak lamaran dari para satria.

Kategori :