PAGARALAMPOS.COM - Indonesia memang menyimpan banyak kisah mistis yang bikin merinding, Mulai dari sejarah, kisah mistis hingga tempat wisata.
Salah satu contohnya ada di Gunung Arjuno Yang merupakan gunung berapi yang terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Dengan Ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut, Faktanya Gunung Arjuno ini menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru.
Puncaknya yang bernama Gunung Welirang, dengan Jalur trekking yang populer dengan nama jalur trekking Arjuno-Welirang antara lain Tretes, Purwosari, Lawang dan Selecta.
Pernah menjadi Pusatnya Pemerintahan Majapahit! Inilah Kisah Dan 5 Misteri dari Gunung Arjuno.
BACA JUGA:Kisah Asmara Antara Ratu Majapahit Dan Gajah Mada, Ada Hubungan Apakah Kedua Legenda Ini?
Pendaki yang memutuskan untuk mendaki Gunung Arjuno akan bisa menikmati keindahan alam yang memukau dalam perjalanan menuju puncak.
Selain panorama alamnya yang indah, gunung ini juga menyimpan cerita menarik, candi, dan tempat bersejarah.
Foto : Pendakian di Gunung Arjuno.-Mistis di Gunung Arjuno, Hati Hati Jika Mendengar Alunan Gamelan, Ada Pertanda Ini-Google.com
Dahulu Gunung Arjuno bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan kerajaan Majapahit.
Di kawasan Gunung Arjuno terdapat sebuah situs bersejarah yang terkenal bernama Gua Antaboga atau Onto Boego. Gua ini dulunya merupakan tempat persembunyian Naga Hyang Antaboga.
Selain situs bersejarah, terdapat juga pagoda yang memiliki nilai keramat dan sakral bagi masyarakat setempat. Salah satu candi yang terkenal adalah Candi Sepilar yang terdiri dari 9 arca penjaga dan 5 arca Pandawa.
BACA JUGA:Liburan ke Pagaralam Gak Pakae Mahal, Ini Rekomendasi Tempat Wisata yang Bisa Kamu Kunjungi
Pura ini mempunyai kaitan dengan sejarah Wayang Pandawa. Keberadaan situs bersejarah dan candi tersebut menambah daya tarik Gunung Arjuno sebagai destinasi pendakian gunung.
Namun selain keindahan alam dan sejarahnya, Gunung Arjuno juga diketahui menyimpan misteri yang menarik minat para pendaki dan penduduk setempat.