PAGARALAMPOS.COM - Tempat Wisata di Tana Toraja Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya mempunyai banyak sekali suku, budaya, agama dan tradisi yang berbeda-beda disetiap daerahnya.
Di antara seluruh kepulauan yang ada, Indonesia tentunya juga diberkahi dengan berbagai jenis wisata, baik itu wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, maupun wisata modernisasi.
Di antara berbagai bidang tersebut, ada satu yang akan kita bahas kali ini. Khususnya tempat wisata Toraja. Destinasi wisata Tanah Toraja identik dengan istilah “tak lazim” bagi kebanyakan orang, dengan banyak makam yang menjadi lokasi wisata.
Namun alam Tana Toraja juga membawa keanehan namun tak kalah keindahannya. Bayangkan, terlihat bukit-bukit menjulang tinggi yang dibelah oleh sungai, mengingatkan kita pada dunia film animasi Avatar The Legend of Aang.
BACA JUGA:Serpihan SURGA, Inilah Wisata Pavorit di Pagar Alam
Kabupaten di Sulawesi Utara ini juga mempunyai nilai budaya dan tradisi yang kental. Pesona tradisi dan alam sekitar membuat pengunjung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Foto : Wisata di Toraja.-Unik dan Bersejarah, Inilah Tempat Wisata Wajib Dikunjungi di Toraja-Google.com
Di bawah ini kami sajikan rekomendasi pilihan tempat wisata di Toraja yang wajib Anda kunjungi. Penasaran bukan? Mari kita lihat sampai akhir.
1. Rumah Adat Tertua Sulawesi di Desa Pallawa
Tempat wisata Tana Toraja kali ini merupakan kawasan desa yang bersejarah, tempat di mana rumah adat Tongkonan, rumah adat khas Sulawesi Selatan, yang paling tua di Tana Toraja dan masih terjaga hingga sekarang.
BACA JUGA:Berprestasi dan Loyalitas Dalam Kinerja, 23 Personel Mendapat Penghargaan Kapolres Pagar Alam
Untuk mencapai ke sana, kamu harus menempuh perjalanan selama tujuh jam dari kota Makassar.
Sesampainya di desa, kamu akan melihat lingkungan yang masih sangat asri, dengan atmosfer udara yang jauh lebih sejuk dari kota Makassar dan lokasi desa ini berada di wilayah perbukitan yang terjal.
Terdapat 11 rumah Tongkonan dengan alat penumbuk padi tradisional di desa ini. Pemilik aslinya tidak lagi menempati rumah ini, sebab ada keluarga yang membeli semua rumah adat yang ada di kampung dan warga asli desa tinggal di belakang rumah Tongkonan.
Konon katanya rumah Tongkonan ini adalah saksi bisu kerasnya perang antar-desa.