Organisasi yang terakhir dipelopori oleh Mustahal Ahmad, mahasiswa Fakultas Syariah Universitas Cokroaminoto Surakarta.
Organisasi ini sanggup bertahan hingga lahirnya PMII tahun 1960 (Sejarah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Langkah yang diambil Pengurus IPNU buat menampung aspirasi mahasiswa nahdliyin dengan membentuk departemen perguruan tinggi IPNU pada realitasnya tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Perihal ini disebabkan mahasiswa nahdliyin tidak bisa duduk selaku anggota Persatuan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI), sesuatu konfederasi organisasi mahasiswa ekstra universitas.
BACA JUGA:Dibalik Cantiknya Gunung Arjuno Ternyata Menyimpan Sejumlah Misteri yang Belum Terungkap!
PPMI cuma menampung organisasi tingkatan mahasiswa, bukan pelajar. Begitu pula buat duduk dalam Majelis Mahasiswa Indonesia (MMI).
Kader IPNU Sebagai Pendiri PMII
Sejarah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Selaku tindak lanjut dari kemauan mahasiswa nahdliyin buat mendirikan suatu wadah spesial mahasiswa teruji pada Konferensi Besar IPNU di Kaliurang, Yogyakarta pada 14- 16 Maret 1960.
Dalam forum tersebut memutuskan terjadinya sesuatu organisasi mahasiswa nahdliyin yang terpisah secara fungsional ataupun struktural dari IPNU.
BACA JUGA:Catat! Inilah Rahasia Keunggulan Mitsubishi XFORCE yang Membuatnya Menonjol, Cek Disini!
Kemudian, buat mempersiapkan itu, dibentuklah panitia sponsor pendiri PMII yang terdiri dari 13 orang dengan tugas melakukan musyawarah mahasiswa nahdliyin segala Indonesia, bertempat di Surabaya.
Dalam Sejarah Berdirinya PMII, ada pula 13 sponsor pendiri organisasi mahasiswa nahdliyin itu merupakan selaku berikut:
1. Cholid Mawardi (IPNU Jakarta)
2. Said Budairy (IPNU Jakarta)
BACA JUGA:Catat! Inilah Rahasia Keunggulan Mitsubishi XFORCE yang Membuatnya Menonjol, Cek Disini!
3. M. Sobich Ubaid (IPNU Jakarta)