Tingkatkan Kemampuan Operasi Malam Hari, Pesawat Tempur TNI AU Gunakan Bom Latih Malam

Minggu 08-10-2023,01:44 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM - Operasi di malam hari, tentu punya tantangan tersendiri bagi para penerbang tempur, seperti pada kasus serangan udara ke permukaan, khususnya bombing.

Dalam operasi militer, pemboman tak selalu bertumpu pada kondisi siang hari, di pekatnya malam pun, seorang penerbang tempur harus dapat melepaskan bom secara akurat ke sasaran di permukaan.

Dengan dukungan teknologi sistem pembidkan sasaran yang canggih pada pesawat tempur, penerbang TNI AU kini dapat berlatih melakukan pemboman di malam hari.

Khusus dalam kondisi pemboman di malam hari, rupanya ada yang disebut bom latih malam.

BACA JUGA:TNI-Polri Gelar Pasukan Pengamanan KTT AIS 2023, Begini Arahan Panglima dan Kapolri

Bila bom latih umumnya berwarna biru, maka bom latih malam di cat dengan warna oranye. Bom latih malam yang dimaksud kini sudah mampu diproduksi di dalam negeri oleh PT Sari Bahari.

Yang merupakan perusahaan swasta nasional yang bermarkas di Malang, Jawa Timur. Selain di cat oranye, bom latih malam produksi PT Sari Bahari diberi kode P-100M dan BNM-250.


Foto : Bom BNM 250 dipasangi lampu Led.-Mendukung Operasi Malwm Hari, Pesawat Tempur TNI AU Gunakan Bom Latih Malam-Indomiliter.com

P-100M adalah bom latih (practice bomb) malam yang dirancang untuk dilepaskan jet tempur produksi Rusia, Sukhoi Su-27/Su-30, maka BNM-250 dirancang dengan standar NATO.

BACA JUGA:BMP-3F Korps Marinir Jadi Ranpur Kehormatan Di HUT TNI Ke-78

Yang artinya dapat dilepaskan dari pesawat tempur TNI AU berstandar NATO, seperti F-16 Fighting Falcon, Hawk 109/209, EMB-314 Super Tucano, dan T-50i Golden Eagle.

Bila dibandingkan dengan bom latih standar bercat biru, maka bom latih malam punya karakteristik tersendiri.

General Manager PT Sari Bahari, Putra Prathama mengatakan kepada Indomiliter.com, bahwa bom latih malam dilengkapi lampu LED.

“Pada saat bom diluncurkan, maka lampu LED akan menyala, sehingga arah lintasan bom (trajectory) dapat diketahui sehingga memudahkan dalam evaluasi,” ujar Putra Prathama.

BACA JUGA:TNI AL Luncurkan Harbour Tug Keempat Produksi Dalam Negeri

Kategori :