BACA JUGA:Tradisi Unik Tapi Enak? Anak Dan Ibu Kandung Berhubungan Seperti Ini, Ini Cerita Suku Polahi
Jadi, buat para traveler tak perlu lagi jauh-jauh datang ke
Melambangkan Melayu
Sukmadi mengatakan, bangunan Masjid Agung An-Nur sudah banyak berubah dari sejak awal dibangun.
“Dulu bangunan awalnya tidak seperti ini. Sudah banyak yang renovasi. Jadi dibangun 1962 dan diresmikan pada tahun 1968 oleh Gubernur Riau ketiga, Arifin Achmad,” kata Sukmadi.
Kemudian 40 tahun setelah itu, Masjid Agung An-Nur direnovasi total di zaman Gubernur Riau ke tujuh, Saleh Djasit pada tahun 2000.
BACA JUGA:Mengulik Misteri Gunung Penanggungan yang Menyimpan Mitos Suara Misterius di Puncak Gunung
Setelah direnovasi total, kemudian diresmikan oleh Rusli Zainal, Gubernur Riau kedelapan pada tahun 2006.
Lima kubah dan empat menara
Sukmadi mengatakan, Masjid Agung Annur memiliki lima kubah dan empat menara, yang masing-masing punya arti.
Lalu, kata dia, ada empat bangunan menara yang menggambarkan empat sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
“Empat menara masjid menggambarkan empat sahabat Rasulullah, yang menggambarkan bahwa bagaimana perjuangan Rasulullah mengembangkan Islam melalui empat sahabatnya,” ucap Sukmadi.
BACA JUGA:Kek Hotel Bintang 5 Berjalan, Ini 7 Bus Pariwisata Paling Mewah di Indonesia
Sementara itu, Sukmadi mengatakan, pengunjung Masjid Agung An-Nur meningkat selama bulan suci Ramadhan.
Selain itu, banyak kegiatan yang diadakan, seperti pengajian-pengajian, tausiah menjelang salat lima waktu dan sebagainya.
“Pengunjung meningkat sekali dibandingkan hari-hari sebelumnya. Selama Ramadhan kita juga banyak kegiatan, ada pengajian-pengajian kita mulai dari subuh.