PAGARALAMPOS.COM - Hampir seluruh Suku-suku di seluruh dunia telah memainkan peran penting dalam membentuk sejarah, bahasa, adat istiadat, dan identitas komunitas mereka.
Mulai dari yang Unik, mendidik,kreatif Hingga ada yang dianggap aneh tentang kebiasaan atau tradisi di suku-suku tersebut.
Artikel ini, akan membahas tentang sakah satu suku, serta sejauh mana dampak dunia modern yang terus berubah terhadap tradisi di suku-suku yang ada.
Ketika suku Polahi menghadapi dampak pengaruh luar, kekuatan mereka dalam mempertahankan esensi tradisionalnya menjadi sumber inspirasi.
BACA JUGA:Selain Sajikan Pemandangan indah, Gunung Pananggungan Miliki Kisah Mistis yang Menarik!
Kehidupan di hutan lebat di Gorontalo memungkinkan mereka untuk tetap terisolasi dari arus utama perubahan, namun dampak globalisasi dan interaksi dengan komunitas lain mulai memberikan dampak.
Meskipun beberapa perubahan positif telah terjadi dalam hal kesejahteraan dan pendidikan, aspek-aspek tertentu dari tradisi mereka terus menimbulkan pertanyaan dan perdebatan di masyarakat luas.
Menyeimbangkan warisan budaya dan kebutuhan akan perubahan merupakan dinamika yang terus dihadapi suku Polahi dalam perjalanannya menuju masa depan yang lebih baik.
Meski pernikahan sedarah dianggap tabu, namun hal itu masih sering terjadi di suku Polahi.
Selain itu, poligami juga diterima di suku ini, dan para pria suku Polahi tidak keberatan untuk menikahi lebih dari satu wanita.
BACA JUGA:Ribuan Tahun Bersemayam Dalam Hutan Jati, Istana Ini Ternyata Warisan Airlangga, Siapakah Raja Ini
Sistem poligami yang unik ini seringkali berhubungan dengan pernikahan sedarah di suku Polahi, seperti menikahi dua saudara kandung sekaligus dan sebagainya.
Yang lebih mengejutkan, meskipun pernikahan sedarah sering kali dikaitkan dengan kelahiran anak-anak yang cacat, namun di suku Polahi tidak terdapat anak-anak cacat dari pernikahan sedarah tersebut.
Anak-anak yang lahir dari pernikahan sedarah di suku Polahi justru normal dan sehat. Fenomena ini menjadi misteri yang belum terpecahkan di suku Polahi.
Meskipun suku Polahi telah mengalami pengaruh dari luar dan kehidupan mereka lebih sedikit modern, tradisi pernikahan sedarah masih sering ditemui.