BACA JUGA:Terbaru, Xiaomi Release Tablet Spek Tinggi Harga Terjangkau, Yuk Intip
Sore harinya, anak-anak menuju ke tiang dekat bagian atas balon (dekat bagian atas).
Mereka beristirahat di stasiun selama kurang lebih 15 menit lalu melanjutkan perjalanan menuju Puncak Kegelapan.
Sesampainya di sana, kegelapan menghalangi jalan dan memaksa mereka berkemah di salah satu gua.
Sekitar tengah malam, mereka mendengar orang-orang berbicara seolah-olah mereka berada di atas kepala mereka.
BACA JUGA:Asmara Ratu Tribuuwana Tunggadewi, Dibalik Ambisi Gajah Mada Menaklukkan Nusantara
Mereka pikir seseorang berhasil mencapai puncak terlebih dahulu.
Meski selama perjalanan mereka tidak bertemu dengan pendaki lain. Kemudian, ketika mereka memutuskan untuk tidur, mereka melihat senter menerangi jalan setapak.
Mereka pun mengira itu adalah kelompok pendaki lain, sehingga mereka memberi isyarat untuk masuk ke dalam gua.
Namun, sinar tersebut tidak mendekati mereka dan hanya diam di satu tempat.
Tak lama kemudian mereka pun tertidur karena penantiannya yang begitu melelahkan. Pagi harinya, mereka melanjutkan perjalanan untuk menyaksikan matahari terbit.
Sesampainya di puncak, mereka menikmati matahari terbit namun bingung dan terkejut karena tidak ada seorang pun di puncak.
Setelah menikmati matahari terbit, mereka turun dan kembali ke lokasi semula.
Namun, mereka bertanya-tanya, siapa yang bisa menguping pembicaraan tersebut dan siapa pemilik senternya?