PAGARALAMPOS.COM — Sejarah atau cerita tentang hewan Naga telah memikat kita dalam budaya yang tersebar di seluruh dunia. Namun, benarkah Naga pernah ada atau hanyalah makhluk mitologi semata?
Dari Mana Asalnya Mitos Hewan Naga? Makhluk naga yang menghembuskan api muncul dalam mitologi dan cerita rakyat di seluruh dunia, selama berabad-abad dan ribuan tahun.
Sayangnya, banyak dari kisah-kisah ini tampaknya berkembang secara independen satu sama lain. BACA JUGA:Miliki Sejarah dan Keunikan Budaya, Ini Peran Suku Sikumbang Sebagai Hulubalang Nagari Dalam Menjaga Tradisi
Lalu dari mana mitos-mitos tersebut berasal? Dan mengapa begitu banyak peradaban berbeda yang membentuk kisah naga mereka sendiri? Beberapa orang berspekulasi bahwa nenek moyang kita mungkin mencoba memahami penemuan fosil, seperti tulang dinosaurus prasejarah atau kerangka paus purba. Yang lain menduga bahwa budaya-budaya ini mendasarkan mitos mereka pada makhluk yang sudah mereka kenal – seperti komodo di Asia atau Buaya Nil yang berukuran besar di Mesir.
Namun, pada akhirnya, kita tidak bisa benar-benar mengetahui bagaimana dan mengapa legenda naga berperan penting dalam mitologi.
Namun jelas bahwa legenda tersebut akan terus memikat hati dan imajinasi banyak orang, hingga generasi mendatang.
Kisah naga pertama kali muncul dalam mitologi Mesopotamia kuno. Makhluk mitologi bernama Mušḫuššu, atau ular ganas, muncul dalam teks tertulis. Mušḫuššu muncul dalam mitologi Sumeria dan Babilonia dan digambarkan sebagai makhluk mirip ular, bersisik, dan memiliki lidah dan kepala ular, serta cakar elang.
BACA JUGA:Hewan Mirip Naga Tapi Tidak Punya Telinga Ternyata Hanya Ada di Kalimantan? Simak Penjelasannya!
Yang paling menonjol, dewa Marduk sering digambarkan sebagai salah satu sosok mirip naga, yang mungkin juga mewakili dewa Tiamat yang dikalahkan. Makhluk drakonik ini dapat dilihat pada ukiran Gerbang Ishtar di Babilonia, yang berasal dari abad ke-6 SM. Tidak diketahui secara pasti dari mana mitos naga ini berasal, namun mitos tersebut menyebar ke seluruh wilayah. Sementara itu, dalam Zoroastrianisme, salah satu agama tertua di Bumi, Zahhāk dianggap sebagai putra Ahriman, personifikasi roh jahat.
BACA JUGA:Unik dan Aneh! Mengungkap Misteri Hewan Mirip Naga yang Langka Tanpa Telinga di Kalimantan
Jadi jelas sekali, meskipun naga banyak ditampilkan dalam mitologi Persia kuno, mereka dianggap makhluk yang sangat jahat dan dipandang sebagai pertanda buruk. 2. Dewa Naga Mesir Kuno Kisah-kisah dalam sejarah Mesir kuno juga menampilkan naga mitologi seperti dewa ular raksasa Apep, atau Apophis, yang dipandang sebagai dewa kekacauan. Apep adalah musuh bebuyutan Ra, dewa Matahari, dan akarnya dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 4000 SM.
3. Naga Tiongkok dihormati dalam budayanya. Naga telah lama melambangkan kekuatan dan keberuntungan, serta menandakan pengaruh terhadap cuaca, tidak seperti di budaya lain. Naga secara luas dipandang sebagai simbol spiritual dan harmonis dalam mitologi Tiongkok.
BACA JUGA:Mengenal 11 Bangunan Tua Paling Bersejarah di Indonesia!