Dari hasil tampilan yang dilakukan, tampak bahwa Candi Negeri Baru terdiri dari tiga bangunan.
Namun, bangunan kedua dan ketiga masih menyimpan misteri karena belum bisa dilihat secara menyeluruh.
Bangunan pertama yang terungkap memiliki dimensi 5,4 x 5,4 meter yang dikelilingi oleh bata merah.
Namun, yang ditemukan baru merupakan bagian kaki atau pondasi dari bangunan tersebut.
Situs Candi Negeri Baru juga menampilkan sejumlah artefak berharga, termasuk aneka bentuk gerabah seperti periuk, kendi, bejana, mangkuk, dan piring.
Bentuk-bentuk gerabah ini memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat pada masa lalu.
Lebih menarik lagi, temuan keramik di Candi Negeri Baru memiliki kemiripan dengan keramik yang diproduksi pada masa Dinasti Yuan akhir, sekitar abad ke-13 hingga 14 Masehi.
Sejarawan dan arkeolog menghubungkan Candi Negeri Baru dengan Kerajaan Tanjungpura, sebuah kerajaan kuno di Kalimantan Barat.
Menyampaikan bahwa kerajaan ini muncul setelah anak bungsu dari keturunan Raja Majapahit saat itu menikah dengan Puteri Junjung Buih dari Kerajaan Negara Dipa.
Penyebutan nama Tanjungpura juga ditemukan dalam naskah kuno “Negarakertagama,” yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M.
Misteri Candi Negeri Baru terus menjadi fokus penelitian dan eksplorasi lebih lanjut.
Dalam setiap hal yang terungkap, terungkaplah potongan-potongan masa lalu yang menghubungkan jejak peradaban Majapahit dengan pulau-pulau terjauh di Indonesia.
Dengan setiap temuan baru, kita semakin mendekati pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika kerajaan dan hubungan antarwilayah di masa lalu.***