PAGARALAMPOS.COM - Suku Batak di Sumatera Utara punya beragam tradisi dan budaya peninggalan nenek moyang. Salah satu bentuk warisan budaya yang dimiliki suku Batak adalah senjata tradisional. Senjata tradisional suku Batak ini sangat beragam bentuk dan fungsinya, beberapa di antaranya memiliki kekuatan gaib dan berlumur beracun. Berikut ini informasi mengenai senjata tradisional suku Batak yang diwariskan oleh nenek moyang.
BACA JUGA:Jumat Berbagi Dimoment Maulid Nabi Muhammad, Polres Pagar Alam Berikan Perlengkapan Ibadah di Tiga Masjid 1. Piso Halasan Piso halasan adalah senjata yang berasal dari Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Senjata berupa pedang atau parang ini memiliki gagang yang terbuat dari tanduk rusa atau logam dengan ukiran indah. Sedangkan sarungnya terbuat dari kayu dengan ukiran singa bertanduk tiga.
BACA JUGA:Makin Canggih! Inilah Rekomendasi Tablet Xiaomi Yang Murah Dan Spek Berkualitas Senjata ini memiliki mata pisau tunggal sepanjang 50 cm, dan panjang keseluruhan senjata adalah 76 cm. Piso halasan sarat dengan berbagai filosofi, salah satunya adalah sebagai simbol kebesaran pemimpin suku Batak. Seorang pemimpin harus bisa membawa manfaat bagi orang banyak, memberikan keadilan dan penegakan hukum tanpa terjerumus ke dalam kepentingan pribadi. 2. Piso Gaja Dompak
BACA JUGA:Makin Canggih! Inilah Rekomendasi Tablet Xiaomi Yang Murah Dan Spek Berkualitas Piso gaja dompak merupakan senjata yang digunakan Sisingamangaraja XII, raja sekaligus tokoh perjuangan yang melawan penjajah Belanda. Tidak main-main, senjata yang satu ini dipercaya memiliki kekuatan supranatural dan disakralkan oleh Kerajaan Batak. Lebih pendek dari pedang namun lebih panjang dari belati, gagang senjata ini memiliki ukiran berbentuk gajah dan sarung berwarna hitam. Piso gaja dompak tidak digunakan untuk membunuh, melainkan sebagai perantara kekuatan supranatural.
BACA JUGA:Jerman-Perancis Kembangkan MBT Next Generation, Kabarnya Menghadapi Perang Dimasa Depan Senjata ini dipercaya memberikan kebijaksanaan dan karisma kepada pemiliknya, asalkan sang pemilik bisa menjaga hati dari amarah dan dengki. 3. Tunggal panaluan Tunggal panaluan merupakan senjata berbentuk tongkat dan biasanya dimiliki para raja dan datu atau dukun Batak. Dipercaya memiliki kesaktian, tunggal panaluan digunakan untuk upacara adat seperti meminta atau menahan hujan, menolak bala, mengobati penyakit, dan membantu peperangan
BACA JUGA:Jerman-Perancis Kembangkan MBT Next Generation, Kabarnya Menghadapi Perang Dimasa Depan. Saking saktinya, banyak orang yang memburu tongkat ini demi kekuatan dan kekuasaan. Dalam proses pembuatan tunggal panaluan, dilakukan ritual sesajen dan berpuasa. Tongkat ini memiliki ukiran khas menyerupai wajah manusia, hewan atau naga yang tersusun ke atas. 4. Piso gading
BACA JUGA:Jerman-Perancis Kembangkan MBT Next Generation, Kabarnya Menghadapi Perang Dimasa Depan Senjata khas masyarakat Toba ini juga merupakan senjata yang hanya bisa dimiliki seorang raja. 5. Meriam puntung Senjata peninggalan sejarah ini bisa ditemukan di Istana Maimun Medan. Dinamakan meriam puntung karena senjata ini sudah buntung, putus, atau tidak utuh lagi. (*)