Viral Dijagad Maya, Begini Asal Muasal Haji Bawakaraeng Ritualnya di Puncak Gunung

Senin 25-09-2023,18:43 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM - Di berbagai pelosok dunia, gunung-gemunung tinggi menjadi panggung bagi tradisi-tradisi unik yang menggoda rasa ingin tahu dan menginspirasi imajinasi. 

Dalam artikel ini, kita akan memasuki dunia luar biasa dari tradisi-tradisi yang berkembang di ketinggian gunung. 

Dari upacara keagamaan hingga ritual mistik, mari kita menjelajahi tradisi-tradisi yang berakar dalam alam dan budaya, membawa makna mendalam bagi komunitas yang melakukannya. 

Setiap gunung memiliki kisahnya sendiri, dan inilah saatnya untuk mengungkapnya.

BACA JUGA:Dibalik Sumpah Palapa, Kisah Sang Ratu Cantik Tribhuwana Tunggadewi Dengan Mahapatih Gajahmada

Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, selalu menjadi tujuan penganut ritual mistik menjelang perayaan Idul Adha. 

Ritual ini dikenal sebagai 'Haji Bawakaraeng,' sebuah praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi di masyarakat lokal. 

Meskipun ritual ini tidak memiliki akar dalam ajaran Islam, setiap tahunnya, ribuan orang berkumpul untuk melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Bawakaraeng yang menjulang tinggi hingga 2883 meter di atas permukaan laut.

Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Sulawesi Selatan, dan bukanlah sesuatu yang baru.

BACA JUGA:Tebak, Mempelai Lelaki Atau Wanita Yang Dibikin Enak, Jika Malam Pertama Pake Ritual Beginian

Para penganut ritual datang dari berbagai daerah kabupaten di Sulawesi Selatan, membawa sesajian seperti beras ketan, telur, ayam, dan kambing untuk ritual keselamatan. 

Akan tetapi, asal-usul ritual ini memiliki beberapa riwayat yang berbeda. 

Salah satunya adalah keyakinan bahwa Gunung Bawakaraeng adalah tempat di mana Syekh Yusuf Tuanta Salamaka, pemuka agama terkemuka dari Gowa-Tallo, pernah berjumpa dengan Walisongo. 

Hal ini berkaitan dengan perintah haji yang disalahpahami sebagai pelaksanaan ibadah haji yang cukup di Bawakaraeng saja.

BACA JUGA:Gila Dizaman Sekarang, Pernikahan Sedarah Suku Ini Masih Jadi Tradisi, Anak Kawini Ibu atau Saudara Kandung

Kategori :