Selain itu, desain mesin RDE yang ringkas dan rasio power-to-weight yang tinggi membuatnya cocok untuk jet tempur, yang mengutamakan ruang dan berat.
Namun, masih ada tantangan yang harus diatasi dalam pengembangan mesin RFE. Mencapai gelombang detonasi yang stabil dan terkendali.
Serta mengelola suhu dan tekanan tinggi yang dihasilkan selama pembakaran, merupakan bidang penelitian yang sedang berlangsung.
Namun demikian, potensi manfaat dari teknologi ini, termasuk peningkatan efisiensi bahan bakar dan peningkatan daya dorong, menjadikannya area eksplorasi yang menarik untuk penggerak jet tempur masa depan.
BACA JUGA:Israel Upgrade Jet Latih Tempur F-5B Freedom Fighter Spanyol
Pesawat tempur paling cocok untuk Rusia yang bisa mendapatkan keuntungan dalam penggunaan mesin detonasi putar (RDE) adalah Sukhoi Su-57.
Pesawat ini dilengkapi dengan sistem avionik dan senjata canggih, menjadikannya platform sempurna untuk menggabungkan teknologi mesin baru seperti mesin detonasi putar.
Kemampuan manuver dan kecepatan Su-57 yang tinggi, dikombinasikan dengan peningkatan efisiensi dan output daya dari mesin detonasi putar, akan memberikan keunggulan signifikan dalam hal kinerja dan efektivitas tempur.
Di Cina, pesawat tempur paling cocok yang bisa mendapatkan keuntungan dalam penggunaan mesin detonasi putar adalah Chengdu J-20.
BACA JUGA:Potret Kepedulian Satgas Yonif 330/Tri Dharma, Membangun Honai Warga di Pedalaman Papua
Dengan ukurannya yang besar dan mesin yang bertenaga, J-20 mempunyai potensi untuk mengakomodasi mesin detonasi putar, yang selanjutnya dapat meningkatkan kinerjanya.
Kombinasi kemampuan siluman, kemampuan serangan jarak jauh, dan peningkatan efisiensi mesin peledakan putar J-20 akan menjadikannya kekuatan yang tangguh dalam skenario pertempuran udara.
Selain meningkatkan efisiensi bahan bakar, integrasi RDE juga dapat meningkatkan kecepatan dan akselerasi Su-34.
BACA JUGA:Bravoo TNI, Jalan Kaki 6 jam, 3 Ha Ladang Ganja di Bukit Tor Sihite Dimusnahkan
Peningkatan daya dorong ini akan memungkinkan Su-34 mencapai kecepatan lebih tinggi dan berakselerasi lebih cepat, memberikan pesawat ini fleksibilitas taktis dan daya tanggap yang lebih besar dalam skenario pertempuran.