Airnya tidak pernah kering meski pada musim kemarau sekalipun.
Selain itu, cerita yang beredar di tengah masyarakat juga menyebutkan bahwa air di Embung Nglanggeran berasal dari salah satu sumber mata air di Kampung Pitu yang terletak di atas gunung.
BACA JUGA:Mitos Keberuntungan Menemukan Hewan Ini di Gunung Rinjani
Kampung Pitu adalah kampung adat yang hanya terdiri dari 7 kepala keluarga dan tidak boleh melebihi jumlah tersebut.
Memiliki pesona alam yang indah, Embung Nglanggeran menjadi daya tarik wisata di Gunung Kidul yang kerap dikunjungi masyarakat Jogja dan sekitarnya.
Kemudian, pada 19 Februari 2013 Embung Nglanggeran diresmikan sebagai objek wisata oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Keindahan matahari terbenam di Embung Nglanggeran bikin wisatawan berbondong-bondong untuk datang.
BACA JUGA:Culture Budaya Suku Polahi, Ibu Kandung Atau Saudara Jadi Pasangan Hidup
BACA JUGA:Kontroversi Atlantis Ditemukan, Begini Analisa Fakta The Lost City
Semburat cahaya oren kekuning-kuningan berpadu dengan gagahnya gunung api purba Nglanggeran menciptakan suasana yang dramatis dan romantis.
Nggak heran kalau banyak orang yang bilang waktu terbaik berkunjung, yaitu sore hari.
Tidak lain yakni untuk berburu sunset yang cantik banget.
Berburu sunset di Jogja memang tidak pernah mengecewakan.
Apalagi ketika cuaca sedang cerah, hampir pasti pemandangan senja yang didapat sangat mempesona.(*)