PAGARALAMPOS.COM - Serem Banget! Ternyata Ini Kekuatan di Balik Misteri Si Pahit Lidah dan Gunung Dempo, Miliki Keterikatan yang Luar Biasa Sudah pada penasaran yah? Yuk simak ini penjelasanya. Gunung Dempo, yang menjulang tinggi di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, adalah salah satu puncak tertinggi di wilayah tersebut, dengan ketinggian mencapai 3.142 meter di atas permukaan laut (MDPL). Namun, keindahan alam dan keberagaman ekosistem di sekitar gunung ini sering kali dibayangi oleh keaktifan vulkaniknya yang mencolok. Gunung Dempo adalah salah satu Gunung Api yang sangat aktif di Indonesia.
BACA JUGA:Keturunannya Wajib Tahu! Miliki Keterikatan yang Kuat, Ternyata Ini Sejarah Si Pahit Lidah dan Gunung Dempo Beberapa kali dalam sejarahnya, gunung ini meletus dengan keras, menyemburkan abu vulkanik, lava, dan bahkan lahar, yang bisa sangat berbahaya bagi penduduk dan lingkungan sekitarnya. Salah satu letusan terbaru terjadi pada tanggal 25 Juli 2023, yang mengingatkan kembali kepada masyarakat setempat tentang mitos yang sudah beredar turun temurun mengenai Gunung Dempo. Mitos ini sangat erat kaitannya dengan kepercayaan lokal dan kisah-kisah lama yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu mitos paling terkenal tentang Gunung Dempo adalah tentang sumpah Si Pahit Lidah.
BACA JUGA:Mengungkap Tabir Si Pahit Lidah dan Gunung Dempo, Benarkah Saling Terikat? Konon, ada kepercayaan bahwa Suku Lampung dan Suku Komering, yang dianggap sebagai keturunan dari si Empat Mata, dilarang mendaki Gunung Dempo. Mitos ini berakar pada pertarungan sengit di masa lalu antara Si Pahit Lidah dengan si Empat Mata di tepi Danau Ranau. Dalam pertarungan itu, Si Pahit Lidah tewas, namun ia merasa dikalahkan secara licik oleh si Empat Mata. Akibatnya, ia mengutuk keturunan si Empat Mata untuk terlarang mendaki Gunung Dempo.
BACA JUGA:Persis Solo menang Dramatis Dari Rans Nusantara! Pertarungan tersebut berujung tragis, di mana si Empat Mata juga tewas karena berusaha menguasai ilmu kedigdayaan Si Pahit Lidah, namun akhirnya gagal dan ikut tewas bersamanya. Cerita mengenai kutukan yang menyatakan bahwa keturunan si Empat Mata tidak boleh naik ke Gunung Dempo terus berkembang dan menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat setempat. Bahkan, beberapa kali terjadi kejadian hilangnya pendaki Gunung Dempo yang kemudian ditemukan tewas dalam keadaan misterius. Peristiwa-peristiwa ini telah terjadi sejak tahun 1980-an hingga kasus terakhir pada tahun 2019, ketika seorang pecinta alam hilang dan ditemukan setelah dua minggu dalam kondisi tidak bernyawa di antara bukit di puncak gunung.
BACA JUGA:Tribhuwana Tunggadewi, Salah Satu Wanita Dalam Kisah Cinta Mahapatih Gajah Mada? Simak Faktanya Mitos ini semakin kuat terkait dengan darah keturunan Suku Lampung dan Suku Komering yang masih mengalir dalam tubuh para pendaki yang hilang secara misterius. Oleh karena itu, para pecinta alam yang ingin mendaki Gunung Dempo sering kali diminta terlebih dahulu oleh juru kunci atau pemandu pendakian apakah mereka berasal dari Suku Komering atau Suku Lampung. Mitos tentang Gunung Dempo menjadi salah satu elemen penting dalam budaya dan tradisi masyarakat setempat, menggambarkan betapa kuatnya pengaruh mitos dalam kehidupan sehari-hari di wilayah ini. Meskipun memiliki keindahan alam yang menakjubkan, Gunung Dempo tetap dihantui oleh cerita-cerita mistis yang bersemayam di lerengnya. (*)