Keberanian dan kecakapannya dalam memimpin menjadikan Majapahit semakin berkembang pesat di bawah kepemimpinannya.
Gajah Mada juga menjadi sosok penting dalam masa pemerintahan Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
BACA JUGA:Senjata Luar Bumi Berusia 3000 Tahun Ditemukan! Saat Diteliti Ternyata Terbuat Meteor
Membantu menjaga stabilitas negara dan menyelesaikan pemberontakan yang terjadi.
Namun, pada tahun 1350 Masehi, Tribhuwana Tunggadewi memutuskan untuk melepaskan tahtanya.Keputusan ini diambil setelah sang ibunda, Gayatri, meninggal dunia.
Majapahit pada saat itu sedang dalam kegemilangan, dan Tribhuwana Tunggadewi meyakini bahwa amanat ibundanya telah terpenuhi.
Putra mahkota Hayam Wuruk, anak dari pernikahannya dengan pangeran Cakradara, kemudian menjadi penerus tahta Majapahit.
Ratu Tribhuwana Tunggadewi Jadi Saksi Ucap Sumpah Palapa Oleh Gajah Mada, Beginilah Kisahnya!-Tangkapan Layar-ijenindonesia.com
BACA JUGA:Senjata Berbahan Meteor! Para Ilmuwan Temukan Benda Ini Yang Menjadi Bukti Perdagangan Kuno
Setelah lengser, Tribhuwana Tunggadewi tetap berperan sebagai salah satu anggota saptaprabu, dewan penasehat raja yang terdiri dari keluarga kerajaan.
Bersama dengan Mahapatih Gajah Mada, ia terus memberikan bimbingan kepada Hayam Wuruk, yang kemudian membawa Majapahit mencapai masa kejayaannya.
Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan Tribhuwana Tunggadewi meninggal dunia, namanya akan selalu diingat dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
Keberanian dan kecakapannya dalam memimpin, serta visinya untuk menyatukan Nusantara.
BACA JUGA:Perang Selama 700 Tahun Lebih Berkonflik! Ini Daftar Perang Terlama Dalam Sejarah Dunia
Telah meninggalkan jejak yang kuat dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dalam mengenang jasa-jasanya.
Kita dapat belajar dari Ratu Tribhuwana Tunggadewi bahwa keberanian, kecakapan, dan tekad yang kuat dapat menginspirasi dan mengubah sejarah.