Mengungkap Tradisi Suku Anak Dalam, Dibalik Ritual Melangun dan Hukum Adat yang Kuat

Senin 19-08-2024,16:03 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Suku Anak Alam, sebuah kelompok masyarakat yang mendiami hutan rimba yang luas, memiliki aturan hidup atau hukum adat yang khas dan berharga bagi mereka.

Aturan-aturan ini mengatur berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari perpindahan hingga interaksi dengan dunia luar.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi empat aturan hidup penting yang harus dijalankan oleh Suku Anak Alam.

1. Melangun: Perpindahan yang Sarat Makna

Melangun adalah kebiasaan hidup nomaden yang masih dijalankan oleh Suku Anak Dalam. Mereka melakukan perpindahan ini sebagai cara untuk mengatasi rasa sedih akibat kehilangan anggota keluarga yang meninggal.

BACA JUGA:Pernyataan Mengejutkan Suku Dayak Tentang Pembangunan IKN

Ketika seseorang meninggal, keluarga tersebut akan meninggalkan tempat tinggal mereka dan mencari tempat tinggal baru.

Melangun bukan sekedar perpindahan fisik, tetapi juga perpindahan emosional. Kegiatan ini akan berlanjut hingga rasa duka mereka hilang.

2. Pantang Dunia Terang: Batasan Interaksi dengan Dunia Luar

Dunia terang Merujuk pada kehidupan di luar hutan rimba yang menjadi tempat tinggal Suku Anak Dalam. Masyarakat yang tinggal di luar hutan rimba disebut sebagai masyarakat terang.

Suku Anak Alam membatasi interaksi mereka dengan dunia yang terang, meskipun terkadang interaksi tersebut tidak bisa dihindari.

BACA JUGA:Sacsayhuamán: Bukti Kecerdasan Astronomi Suku Inca yang Menakjubkan di Andes

Mereka menjaga hubungan dengan dunia luar dengan batasan yang ketat, menjaga keaslian budaya dan kehidupan mereka di dalam hutan rimba.

3. Aturan Mandi: Kehidupan Sederhana dan Primitif

Suku Anak Dalam menjalani kehidupan yang sederhana dan primitif. Salah satu ciri khas mereka adalah proses mandi yang sederhana.

Kategori :