BACA JUGA:Gajah Mada, Mitra Setia Ratu Tribhuwana dalam Memerintah
Juga membahas tentang kesalahan serta pelanggaran yang dilakukan manusia terhadap alam.
‘Yume’ [Dreams] yang disutradarai oleh Akira Kurosawa ini diproduksi pada tahun 1990.
Ya, Akira Kurosawa sebelumnya memang telah terkenal sebagai sinematografi fantastis.
BACA JUGA:Bikin Heboh, Ternyata Ada Loh Suku yang Lakukan Pernikahan Sedarah!
Dan pada film ‘Yume’ [Dreams] dia berhasil meramu sebuah film minim dialog.
Dengan kekayaan simbol-simbol khas kultur Era Edo dan ciri khas maskulinitas yang kental dari Bushi.
Film yang berdurasi 2 jam ini terbagi menjadi delapan babak.
BACA JUGA:Kisah Pernikahan Sedarah Suku di Indonesia, Kawini Ibu Atau Saudara Kandung
‘Yume’ [Dreams] secara garis besar mengisahkan tentang percampuran mimpi dan kenyataan.
Kisah dalam film ini diangkat dari persepsi personal dari Akira Kurosawa.
Melalui film ‘Yume’ [Dreams], Kurosawa mewujudkan mimpinya menjadi sebuah karya film yang menakjubkan.
BACA JUGA:Sejarah Pilu Indonesia, Dimanakah Jasad 7 Pahlawan Ini?
Film ‘Yume’ [Dreams] memiliki bentuk antologi ini menggunakan struktur episodik.
Menghadirkan delapan mimpi Kurosawa yang diperjelas dengan intertitle pada setiap fragmennya.
Fragmen pertama berjudul ‘Sunshine Through the Rain’ (Matahari Bersinar di sela-sela Hujan).