Sisi Lain Kehidupan Suku Dani di Papua, Terdapat Tradisi Unik Mengawetkan Jasad Panglima Perang Menjadi Mumi!

Rabu 20-09-2023,06:34 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Jukik

PAGARALAMPOS.COM - Di pedalaman Papua, kehidupan suku-suku pribumi masih mempertahankan keaslian dan keunikan budayanya yang luar biasa. 

Salah satu suku yang mendiami dataran tinggi Papua dan menarik perhatian dunia adalah Suku Dani. 

Mereka terkenal tidak hanya karena kehidupan adat mereka yang berbeda, tetapi juga karena sebuah tradisi unik yang menjadikan mereka peminat mumifikasi jasad. 

Namun, yang paling mencolok adalah bahwa praktik ini terbatas pada panglima perang terkemuka suku ini. 

BACA JUGA:7 Daftar Pahlawan Ini Belum Ditemukan, Kisah yang Masih Membekas Dalam Sejarah Indonesia

Setelah proses ini selesai, jasad kepala adat tersebut dipindahkan ke dalam Honai, rumah tradisional suku Dani. 

Biasanya, mumifikasi ini hanya dilakukan pada orang-orang yang memiliki kedudukan penting dalam masyarakat, seperti kepala suku, panglima perang, atau individu yang berjasa.

Tradisi mumifikasi suku Dani di Papua telah berlangsung selama berabad-abad. 

Yang membuat mumifikasi Suku Dani unik adalah mumi mereka memiliki ciri khas berupa warna hitam pekat, posisi tubuh duduk dengan kepala yang menengok ke atas, dan mulut yang terbuka lebar. 

BACA JUGA:Inila 4 Merk Ban Motor Terbaik di Indonesia Yang Memang Berkualitas! Berikut Merk Ban Nya

Usia mumi dapat dilihat dari kalung yang melingkar di sekitar leher mumi. Setiap lima tahun sekali, mereka mengadakan upacara penghormatan dengan mengalungkan satu kalung baru pada leher mumi. 

Di Wamena, terdapat total tujuh mumi yang tersebar di berbagai distrik. 

Tidak hanya sebagai penghormatan, mumi-mumi ini juga berfungsi sebagai peninggalan sejarah yang mencapai usia 200 hingga 300 tahun. 

Mumi-mumi tersebut tersebar di Distrik Kurulu, Distrik Assologaima, dan Distrik Kurima. 

BACA JUGA:TOP 4 Merk Ban Motor Terbaik Di Indonesia, Nomor 3 Paling Laku Dipasaran!

Kategori :