Mengintip Rahasia Gunung Rinjani, Jejak Sang Dewi Anjani yang Sangat Melegenda Juga Bikin Merinding!

Sabtu 16-09-2023,08:37 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Jukik

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Rinjani, sebuah puncak yang menjulang megah di pulau Lombok, bukan hanya sekadar puncak gunung yang menakjubkan secara alamiah, tetapi juga merupakan latar dari salah satu legenda terbesar dan paling melegenda di Indonesia. 

Legenda ini berkisah tentang Dewi Anjani, sosok mitos yang menyelipkan jejaknya dalam sejarah dan budaya pulau Lombok. 

Keberadaannya telah mengilhami generasi-generasi orang dan menciptakan aura misteri yang menyelimuti gunung ini. 

Dalam artikel ini, mari kita mengintip lebih dalam ke dalam rahasia Gunung Rinjani dan jejak melegenda Sang Dewi Anjani yang tak hanya membuat bulu kuduk merinding, tetapi juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia yang kaya. 

BACA JUGA:Dijamin Paling Awet? Inilah 4 Merk Ban Motor Yang Terbaik Di Indonesia

Kisah tentang Dewi Anjani juga menyentuh aspek-aspek kehidupan manusia, seperti keluarga, persaudaraan, pengorbanan, serta hubungan dengan alam dan kehidupan sekitarnya.

Cerita tentang Dewi Anjani dihubungkan dengan sebuah pusaka kedewataan bernama Cupumanik Astagina yang diberikan oleh Bhatara Surya kepada Dewi Windradi.

Namun, Bhatara Surya memberikan syarat bahwa pusaka tersebut tidak boleh ditunjukkan kepada siapa pun, termasuk anak-anaknya.

Meskipun demikian, karena rasa sayang yang mendalam, Dewi Windradi akhirnya memberikan pusaka Cupumanik kepada Dewi Anjani. 

BACA JUGA:TOP 4 Merk Ban Motor Terbaik Di Indonesia, Nomor 3 Paling Laku Dipasaran!

Namun, saat saudara-saudaranya mencoba menyentuh pusaka tersebut, kebenarannya terbongkar, dan hubungan Dewi Windradi terungkap.

Resi Gotama, ayah mereka, marah dan mengutuk Dewi Windradi menjadi batu serta melemparkan pusaka sakti ke udara yang diperebutkan oleh ketiga anaknya. 

Pusaka itu terbelah menjadi dua dan menjadi sebuah telaga. Mereka yang menyentuh telaga itu seketika terkutuk dan berubah menjadi kera. Resi Gotama memerintahkan mereka untuk bertapa sebagai upaya menebus dosa.

Suatu hari, Batara Guru melewati Telaga Madirda, Dieng, yang merupakan tempat Dewi Anjani sedang bertapa. 

BACA JUGA:Apa Rasanya Jika Nikah Dengan Ibu Sendiri? Mengungkap Tradisi Unik yang Masih Berlanjut di Suku Polahi

Melihat Dewi Anjani yang kurus kering, Batara Guru memberikan dedaunan sinom dan Dewi Anjani memakannya. 

Kategori :