PAGARALAMPOS.COM – Upaya pencarian dubes Chris terus dilakukan tetapi upaya tersebut tidak memberikan hasil.
Hingga serangan militan selanjutnya di markas Annex CIA memaksa tim GRS tersebut untuk bertahan di sana.
Bahu membahu bersama dengan milisi lokal pro–Amerika (17th February Brigade).
BACA JUGA:Embat Saudara Sendiri! Inilah Tradisi Unik dan Aneh Suku Pedalaman Di Gorontalo
Di situlah terjadi tewasnya salahsatu di antara keenam prajurit CIA tersebut yang bernama ‘Rone’.
Dari film ‘13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi’ ini, ada dua kepentingan nasional yang ditunjukkan.
Pertama, adalah menghancurkan gudang persenjataan bekas peninggalan Khadaffi yang banyak diambil alih oleh bekas loyalisnya untuk dijual ke pasar gelap.
BACA JUGA:Ungkap Cerita Mistis Gunung Batur yang Menyimpan Misteri Paling Menyeramkan di Bali
Adegan ini ditunjukan ketika agen CIA melakukan transaksi senjata dengan eks loyalis Khadaffi yang pernah bertugas bersama pasukan pengamanan personal.
Transaksi tersebut dipantau melalui pesawat UAV Amerika agar mendapatkan koordinat gudang senjata yang menjadi target operasi.
Kedua, adalah bagaimana mengamankan dan mengevakuasi seluruh warga negara Amerika.
BACA JUGA:WOW, Pernikahan Aneh Ini Bikin Netizen Salfok Saat MalPernya?
Termasuk duta besar Chris Stevens untuk pergi ke tempat yang aman keluar dari kota Benghazi dengan waktu yang terbatas.
Film ‘13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi’ ini menggambarkan secara tersirat;
Mengenai gambaran kepentingan nasional Amerika untuk melindungi ancaman terhadap warga negaranya.