BACA JUGA:Kang Rumput Buat Heboh dan Viral, Temuan Istana Kerajaan Kahuripan Dalam Hutan Jati Lamongan
Jadi 'rasa penjajahan' dan pendudukan di suatu negeri bener-bener kena di film ini.
Cuma ada 1 hal yang menurut kami berlebihan dan jadi agak gimana gitu ngeliatnya.
Ketika si Jun Shik ini disuruh berperang membela negara yang menjajahnya.
BACA JUGA:Bongkar Rahasia Nyaman Berkendara dengan Penggunaan Merk Ban Terbaik Ini, Cek!
Kami terima begitu karena feel penjajahannya bener-bener kerasa, tapi ceritanya muter-muter di situ aja.
Jadi ada kala jepang kalah melawan soviet dan Jun Shik menjadi tentara soviet.
Eh, tiba-tiba Soviet kalah sama Jerman, dan anda pasti tau dong kelanjutannya gimana?
Jadi plotnya cuma muter-muter aja, seolah-olah hanya ‘mengulangi’ sesuatu yang sama.
Sutradaranya bener-bener mempermainkan penonton lewat keberuntungan yang karakter utama punya.
Lumayan kesal dan aneh banget jadinya ketika melihatnya.
Ya memang di masing-masing negara yang dibela menyuguhkan drama masing-masing.
Tapi kalo diperhatiin hanya muter-muter di plot yang sama aja. Berasa kita cuma diputerin doang.
Terlepas dari adegan perangnya, film ini bener-bener berhasil menyentuh perasaan penonton lewat kisah penjajahan dan persahabatannya.