Dalam hal ini ia memiliki saingan yaitu anak atasan ayahnya, Tatsuo Hasegawa (Odagiri Joe) yang angkuh dan gigih.
Rivalitas ini menjadi semakin runcing ketika kakek Tatsuo terbunuh karena bom kiriman dari pihak Korea.
Tatsuo pun membenci Kim Jun-sik. Apalagi ketika kemudian Jun-sik berhasil mengalahkannya.
BACA JUGA:Pantang Ngadat, Pilihan Aki Terbaik Ini Berani Diuji, Kuat dan Tahan Lama
Namun persaingan di lapangan lari ini tak berlangsung lama, karena perang kemudian pecah.
Jun-sik dan teman-teman Koreanya kemudian dipaksa untuk menjadi tentara Jepang ketika berperang melawan China dan Soviet.
Perseteruan dengan Tatsuo pun berlanjaut karena Tatsuo menjadi sang komandan.
BACA JUGA:Niat Mencari Rumput, Pria Ini Justru Temukan Istana Kuno Didalam Hutan!
Dan tentu saja,Tatsuo tak segan menyalurkan kebenciannya pada Kim Jun-shik.
Keadaan berubah ketika mereka kalah dalam pertempuran dengan Uni Soviet dan kemudian menjadi tahanan perang.
Ketika Jerman menyerang, mereka juga harus ikut menjadi tentara nazi.
BACA JUGA:Kisah Suku Ini yang Sempat Menggemparkan, Terkait Praktek Malam Pertamanya yang Aneh!
Nasionalisme dan harga diri kemudian tak ada artinya lagi dan semuanya rela melakukan apa saja untuk bertahan hidup.
Dalam hal ini, posisi Jun-shik dan Tatsuo menjadi setara. Seluruh kesombongan dan ego rasisme tak ada lagi artinya.
Sebaliknya, perasaan senasib membuat mereka kemudian menjalin persahabatan.