PAGARALAMPOS.COM - Ketertiban dalam Kompleksitas, Fungsi Bangunan di Ibukota Majapahit Salah satu bukti nyata kemegahan kerajaan ini dapat ditemukan dalam deskripsi rinci tentang ibukota Majapahit yang tercatat dalam karya sastra kuno bernama "Negarakertagama". Penulisannya dilakukan oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, menggambarkan kerajaan tersebut dalam puncak peradabannya. Peneliti sejarah membahas secara mendalam tentang bagaimana ibukota Majapahit mencerminkan kemajuan dan kompleksitas yang luar biasa pada masanya.
BACA JUGA:Keterisolasian, Demi Pertahankan Generasi dan Keturunan, Kawin Mawin Sedarah Jadi Hal Lumrah Dalam Suku Polahi Berdasarkan deskripsi dalam "Negarakertagama" yang dijelaskan oleh Profesor Dr. Slamet Moelyo, mengungkapkan beberapa aspek penting tentang ibukota Majapahit: Pertama Arsitektur Modern pada Zaman Dahulu, Salah satu poin penting yang diangkat adalah arsitektur maju yang sudah diterapkan di ibukota Majapahit. Bangunan-bangunan di sana telah memiliki arsitektur yang canggih dan serupa dengan kota-kota modern pada zamannya. Kraton, atau istana kerajaan, didesain dengan struktur yang kuat dan menjulang tinggi, mengingatkan pada bentuk benteng modern.
BACA JUGA:Tak Tertandingi, Rekomendasi 4 Merk Ban Terbaik Indonesia Kuat dan Tahan Lama Keberadaan gedung-gedung penting, seperti Balai Prajurit dan Balai Agung Manguntur, juga menggambarkan kerumitan perencanaan arsitektur. Kedua Fungsi Bangunan yang Teratur, Deskripsi ibukota Majapahit dalam "Negarakertagama" mengindikasikan adanya pemikiran rinci terkait fungsi bangunan. Berbagai bangunan seperti Balai Prajurit, tempat musyawarah para menteri dan tokoh penting, serta Balai Agung Manguntur, menjadi pusat kegiatan kerajaan. Paseban adalah tempat di mana pertemuan resmi dan upacara diadakan.
BACA JUGA:Meski Jadi Primadona, Namun Berbagai Keajaiban Dari Gunung Ini Bikin Takjub Wisatawan! Kompleks ini mencerminkan tata letak yang teratur dan rapi, menunjukkan organisasi yang baik dalam pemerintahan. Ketiga Pusat Aktivitas Keagamaan, Selain fungsi pemerintahan, ibukota Majapahit juga menjadi pusat kegiatan keagamaan. Kuil Siwa dan tempat berkumpulnya para pendeta Siwa menunjukkan pentingnya aspek keagamaan dalam kehidupan kerajaan. Keberadaan tempat suci ini memberi pandangan tentang pentingnya perpaduan agama dan pemerintahan dalam kehidupan masyarakat Majapahit.
BACA JUGA:Campur Aduk, Ada Kagum Hingga Mistis yang Dimiliki Oleh Kisah Legenda Gunung Slamet Keempat Keberagaman Budaya dan Masyarakat, menggambarkan kerajaan Majapahit sebagai tempat di mana berbagai lapisan masyarakat berkumpul. Para perwira, pendeta, menteri, serta rakyat jelata, semuanya memiliki tempat dalam struktur dan kompleksitas ibukota. Ini mencerminkan keseimbangan dan harmoni antara berbagai kelompok dalam kerajaan. Kelima Bukti Kematangan Peradaban, "Negarakertagama" dan interpretasi modern memberikan bukti kuat tentang kematangan peradaban Majapahit pada masa itu.
BACA JUGA:Penutupan Diklat Kader Bela Negara bagi Pekerja PT.Freeport Ibukota yang canggih, teratur, dan dipenuhi dengan kegiatan yang bervariasi, menjadi gambaran nyata tentang betapa majunya Kerajaan Majapahit pada masa itu. Kisah mengenai kemegahan ibukota Kerajaan Majapahit yang tercatat dalam "Negarakertagama" memberikan pandangan yang sangat berharga tentang sejarah, arsitektur, dan kehidupan masyarakat pada masa lalu. Penelitian lebih lanjut dan eksplorasi tentang peradaban ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana suatu kerajaan bisa mencapai puncak kejayaan dan kompleksitas dalam struktur sosialnya. (*)