Perpaduan antara sinematografi dengan musik Volker Bertelmann membentuk sajian drama survival yang terasa melankolis ketimbang heroik.
Selain sekuen interaksi antara Mikkelsen dan Iver, kita akan disuguhi berbagai momen petualangan keduanya menerjang kutub, mulai dari menegangkan hingga yang sentimental.
Tak mengubah banyak dari materi sumbernya, kronologi petualangan Mikkelsen dan rekan barunya disajikan apa adanya, bahkan minim dramatisir.
Bagi kita yang memiliki ekspektasi film drama survival seperti ‘Everest’ (2015) atau ‘The Revenant’ (2015), film Nikolaj Waldau ini tak menyuguhkan naskah semegah kedua film sejenis.
BACA JUGA:Kebiasaan Nyeleneh Suku Aka Seorang Bapak menyusui Anaknya!
Film ini menjadi semacam kisah sentimental dari seorang penjelajah yang ambisius.
Sebagai naskah adaptasi buku, ‘Against the Ice’ bisa dibilang informatif.
Kurang lebih kita bisa mengetahui beberapa teknik bertahan hidup di kutub.*