Kami baru saja merasa film ini adalah 'Fifty Shades of Grey' bertemu dengan 'Texas Chainsaw Massacre'.
Dan 'genre' itu tidak menarik bagi kami. Jika Netflix memberi judul 'Stephen Kings –Gerald's Game' ini:
kami mungkin akan menonton ini lebih cepat!
Seperti kebanyakan orang, kami besar sebagai penggemar buku-buku karya King.
Lalu terbesit pertanyaan, bagaimana bisa Mike Flanagan selaku sutradara (Ouija: Origin of Evil, Before I Wake, dan Oculus) membuat cerita yang hampir mustahil untuk difilmkan?
Filmnya sangat koheren dengan lembaran-lembaran tulisan Stephen King.
BACA JUGA:Revolusi Peran Gender, Laki-laki yang Juga Menjadi Ibu di Suku Aka
“Kita harus menemukan sebuah mekanisme untuk membuat cerita sinematik dan setia pada ceritanya, yang merupakan cerita yang indah,” ujar Flanagan dalam sebuah interview.
Flanagan yang memang penggemar fanatik Stephen King mengaku ia sudah ingin memfilmkan Gerald’s Game sejak usia 19 tahun.
Jeff Howard bertugas sebagai penulis naskah. Untuk tugas produser diserahkan pada Trevor Macy.
BACA JUGA:Aka Pygmy, Kenali Lebih Jauh, Laki-laki yang Menyusui Bayi di Afrika
Diproduksi oleh Intrepid Pictures. Produksi mulai berjalan pada 17 Oktober 2016 dan ditayangkan perdana di Netflix pada tanggal 29 September 2017.
Nah, sekarang coba bayangkan jika liburan bersama pasangan yang mulanya diharapkan menjadi liburan romantis berdua justru menjadi mimpi buruk yang mempertaruhkan nyawa.
BACA JUGA:Diluar Nalar! Ternyata Suku Afa Ada Tradisi Laki-laki Menyusui Bayi, Kok Bisa?
Peristiwa mengerikan ini yang dialami oleh si karakter utama dalam film Gerald’s Game.