No Escape (2015), Kisah Survive di Tengah Chaos dan Kudeta Berdarah nan Kejam (06)

Jumat 01-09-2023,00:21 WIB
Reporter : BV
Editor : BV

Pada 6 Februari 2015, film tersebut diumumkan akan berganti judul menjadi No Escape, dan perilisannya ditunda sampai 2 September 2015. Tanggal perilisan kemudian kembali diubah, kali ini pada 26 Agustus 2015.

Film tersebut mendapatkan izin untuk dirilis di Thailand setelah para pembuat film sepakat untuk tidak mengidentifikasikan negara dimana film tersebut difilmkan atau menggambarkannya secara negatif. 

BACA JUGA:Kok Bisa Malam Pertama Suku Ini Harus Lakukan Ini Dulu, Ga Masuk Akal!

Dalam sebuah wawancara untuk The Straits Times, salah satu penulis Drew Dowdle menjelaskan; 

"Kami sangat hati-hati untuk tak membuatnya Thailand dalam film tersebut, sehingga tak ada bahasa Thai yang dipakai ... Tak ada tanda berbahasa Thai dan sebagian bahasa yang dipakai penduduk lokal adalah campuran bahasa Laos, suku bukit dan bahasa lain." 

BACA JUGA:KUPAS! Peninggalan Airlangga dan Kerajaan Kahuripan yang Ditemukan Pencari Rumput dalam Hutan Jati Lamongan

Para pembuat film juga diminta untuk tak memakai gambar-gambar monarki Thai dan "Jangan pernah menampilkan raja atau warna kuning, karena itu adalah warna raja". 

Sutradara John Dowdle menambahkan bahwa mereka juga berkata; "tak ada Buddha ... tak boleh ada hal buruk apapun di depan Buddha”.  

BACA JUGA:Mirip Gunung Padang, Temuan Situs Megalitikum di Pegunungan Siberia Ini Juga Terbesar di Dunia

Dikritik karena plot stereotip tentang negara-negara Asia Tenggara. 

Kontroversi: Setelah trailer untuk film tersebut dirilis, sebuah keresahan sosial terjadi di Kamboja atas pemakaian tulisan-tulisan Khmer di tameng-tameng polisi. 

Kementerian Budaya dan Seni Rupa Murni kemudian melarang film tersebut ditayangkan di Kamboja. 

BACA JUGA:Misteri 3 Ton Logam Mulia di Gunung Padang, Simak Analisa Arkeolog Seperti Ini

Sin Chanchaya, direktur Departemen Film berkata bahwa keputusan untuk mencekal film tersebut. 

Itu berdasarkan pada trailernya dan juga pemberitahuan bahwa dalam rangka mendapatkan izin untuk pengambilan gambar di Thailand, di sana banyak kudeta sebenarnya yang terjadi. 

BACA JUGA:Fakta Logam Mulia Gunung Padang Peninggalan Peradaban Apa Belum Terkuak, Ini Dia Cerita Lengkapnya!

Kategori :