PAGARALAMPOS.COM – Film ini menerima beragam pujian kritis dari para kritikus film.
Dinobatkan sebagai ‘film terbaik tahun ini’ oleh beberapa media, juga menerima sejumlah penghargaan dan nominasi.
Termasuk Film Drama Terbaik Golden Globe 2014, Film Terbaik Academy Award, dan Film Terbaik BAFTA.
BACA JUGA:Pemerintahan Kontroversial Ratu Ranavalona I, Kejam atau Pejuang Kedaulatan?
Film ini mengangkat kisah nyata dari Solomon Northup, seorang kulit hitam yang harus menjalani perbudakan selama 12 tahun.
Solomon Northup (Chiwetel Ejiofor) sejatinya merupakan individu merdeka yang terpaksa menjadi budak akibat terjebak tawaran kerja.
Semenjak hari pertama dijebak, Solomon yang berubah nama menjadi Platts harus menjalani hidup penuh kesulitan dan siksaan dari tuannya.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Goa Gong, Kecantikan Alam yang Tersembunyi di Tanah Pacitan!
Siksaan tersebut tidak hanya secara fisik melainkan juga dalam bentuk ketidakadilan sebagai manusia.
Penyiksaan dan diskriminasi yang diterima para budak digambarkan dengan cukup jelas dalam film.
Hingga cukup mampu menarik simpati para penonton.
BACA JUGA:7 Tips ini Terbukti Efektif Buat Kamu yang Ingin Memilih Pinjaman KUR yang Tepat
Di samping fokus terhadap Solomon Northup, film juga menyorot tokoh Patsey (Lupita Nyong’o).
Merupakan seorang budak perempuan yang dijadikan alat pemuas nafsu sang tuan.
Hal ini lantas diketahui oleh istri majikan, sehingga berdampak pada kekejaman yang harus ditanggung secara lebih berat oleh Patsey.