PAGARALAMPOS.COM - Dalam keyakinan Islam, Iblis merujuk kepada makhluk jin yang ditolak dari surga karena menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam alaihissalam. Iblis dan pengikut-pengikutnya, yang disebut iblis, menjadi musuh utama manusia dalam perjalanan hidup mereka. Berikut adalah beberapa nama iblis beserta tugas yang mereka emban: 1. Wasnan, merangsang rasa kantuk dalam Ceramah
BACA JUGA:Ternyata Ada Kaitan Pada Zaman Penjajahan Suku Polahi yang Dikabarkan Lakukan Nikah Sedarah! Iblis ini dikenal karena kemampuannya merangsang rasa kantuk dan ketidakfokusan saat mendengarkan ceramah agama atau nasehat kebaikan. Wasnan menggunakan strategi ini untuk menghalangi manusia mendengarkan pesan-pesan penting tentang agama dan moral. 2. Salam Lembur, Sifat Boros dan Hedonisme Iblis ini hadir dalam situasi jual-beli, mendorong manusia untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
BACA JUGA:Incaran Para Lelaki! inilah 7 Daftar Suku-suku di Indonesia Yang Menghasilkan Wanita Cantik, Simak Disini! Salam Lembur mendorong pemborosan dan memenuhi keinginan duniawi yang bersifat sementara, merusak prioritas spiritual. 3. Dasim, Mengganggu Keharmonisan dalam Rumah Tangga Tugas Dasim adalah menghasut pertengkaran dalam hubungan suami-istri dengan menginsinuasi fitnah dan mengganggu kepercayaan satu sama lain. Iblis ini berusaha memicu konflik yang berlarut-larut dan bahkan berujung pada perceraian.
BACA JUGA:Satlantas Polres Pagaralam Gelar Baksos, Bansos Hingga Anjangsana ke Purnawirawan Polri 4. Walhan, Keragu-raguan dalam Pembersihan Diri Iblis ini berfokus pada saat-saat penyucian diri, seperti mandi berwudhu. Walhan mengganggu pikiran manusia agar ragu-ragu dalam menjalankan kewajiban penyucian, dan bahkan membuang-buang air, mendorong ketidaktepatan dalam ibadah. 5. Saut, Penyebaran Fitnah dan Kecurigaan
BACA JUGA:Satlantas Polres Pagaralam Gelar Baksos, Bansos Hingga Anjangsana ke Purnawirawan Polri Saut adalah iblis yang berperan dalam menyebarkan berita palsu, fitnah, dan kebohongan. Melalui media sosial dan percakapan sehari-hari, Saut berusaha memisahkan dan merusak hubungan manusia dengan menghasilkan perpecahan dan ketidakpercayaan. 6. Shabbro, Menggoda Putus Asa dan Kehilangan Sabar Iblis ini menanamkan perasaan putus asa dan merampas ketabahan manusia dalam menghadapi cobaan hidup.
BACA JUGA:Ngeri Sihh! Inilah Tradisi Kawin Tangkap di Sumba yang Lagi Viral Shabbro bertujuan untuk mengubah pandangan manusia menjadi negatif, memicu kecemasan dan depresi. 7. Hanzab, Meredam Semangat Beribadah Iblis ini berupaya mengurangi semangat manusia dalam menjalankan ibadah, terutama sholat. Hanzab memengaruhi manusia agar cenderung melakukan hal-hal yang mengalihkan perhatian, seperti bermain game atau menonton film, sebelum waktu sholat tiba.
BACA JUGA:Gelar Latpra Ops Stop Karhutla Musi 2023, Kapolres Pagar Alam Pesanya Begini! 8. Akware, Memupuk Nafsu dan Syahwat Iblis ini berfokus pada meningkatkan nafsu duniawi manusia, khususnya dalam hal hubungan gelap di luar pernikahan. Akware memikat manusia untuk melanggar norma moral dan agama, mendorong perilaku tak senonoh. 9. Tibir, Memicu Kecemasan dan Kemarahan
BACA JUGA:Gelar Latpra Ops Stop Karhutla Musi 2023, Kapolres Pagar Alam Pesanya Begini! Iblis ini menghasut manusia agar kehilangan kesabaran dan mudah marah. Tibir bertujuan untuk membuat manusia bersikap kasar, melakukan tindakan agresif dan kekerasan, serta mengganggu kehidupan harmonis. 10. Abyat, Membangkitkan Keangkuhan dalam Ilmu Abyat merupakan iblis yang mendorong orang-orang berilmu, seperti ulama dan para nabi, agar merasa sombong dan meremehkan orang lain.
BACA JUGA:Gelar Latpra Ops Stop Karhutla Musi 2023, Kapolres Pagar Alam Pesanya Begini! Abyat berusaha merusak integritas dan sikap rendah hati yang penting dalam perjalanan spiritual. Untuk melawan pengaruh iblis, ajaran Islam menyarankan umat manusia untuk menjaga ketabahan, khusyuk dalam ibadah, dan menjaga hubungan harmonis dalam keluarga dan masyarakat. Dengan memahami tugas-tugas iblis ini, manusia dapat mengenali godaan yang datang dari arah mereka dan mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga keberadaan spiritual dan moral mereka.