BACA JUGA:Hendak Cari Rumput, Warga Temukan Istana Peninggalan Raja Airlangga Didalam Hutan Jati Lamogan
Gunung Kaba adalah gunung berapi aktif. Satu dari dua kawahnya bahkan masih menyemburkan hawa panas. Sementara satu kawah lain sudah mati dan tertutup vegatasi hijau.
Bahkan banyak para pendaki yang berani berfoto di areal kawah baik yang masih aktif maupun yang sudah mati. Meskipun hal tersebut tidak diperbolehkan, mengingat masih aktifnya Gunung Kaba atau Bukit Kaba ini.
Apalagi di kawah yang masih aktif ini, gas bilerang panas kerap kali menyembur dan baunya sangat menyengat.
2. Ritual Adat
Gunung Kaba memiliki nilai spiritual dan adat yang tinggi bagi masyarakat sekitarnya.
BACA JUGA:Tak Sengaja Ditemukan Warga Mencari Rumput, Inilah Istana Kuno Raja Airlangga yang Berusia 1019 M
Beberapa kelompok suku di wilayah ini melaksanakan ritual-ritual adat tertentu yang terkait dengan gunung, seperti upacara pengorbanan untuk menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.
3. Gunung Berapi Tertidur
Gunung Kaba memiliki potensi vulkanik, gunung ini saat ini diklasifikasikan sebagai gunung berapi yang "tidak aktif" atau "tertidur".
Meskipun demikian, penting untuk terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik dan informasi dari otoritas setempat.
4. Cocok untuk Camping
Karena memiliki jalur pendakian yang mudah bagi pendaki pemula dan menyajikan pemandangan eksotis. Banyak orang yang juga melakukan camping atau berkemah hingga bermalam di atas gunung Kaba.
BACA JUGA:5 Tradisi Malam Pertama ini Ternyata Ada di Indonesia, Bikin gak Bisa Ngomong Lagi
Selain pemandangan hutan khas Indonesia yang menawan dan eksotis. Banyak pendaki yang mengharapkan melihat matahari terbit atau sunset yang sangat indah.
Bahkan, bila cuaca mendukung. Pendaki yang melakukan camping di gunung Kaba ini bisa melihat bintang yang bertaburan di langit dan keindahan malam Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong dari atas gunung Kaba.