Tradisi Tanjar Ini Sangat Aneh Tapi Bikin Ketagihan, Ternyara Masih Berlangsung di Suku Polahi Goronto

Kamis 24-08-2023,23:33 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Jukik

PAGARALAMPOS.COM - Suku Polahi, sebuah komunitas yang menarik di pedalaman hutan belantara, telah menjadi fokus minat antropologis selama beberapa dekade terakhir. 

Dengan kehidupan mereka yang kaya akan tradisi dan budaya yang mendalam, suku ini menjadi subjek penelitian yang menarik. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kehidupan sehari-hari suku Polahi, mulai dari cara mereka beradaptasi dengan lingkungan hutan hujan yang rumit hingga tradisi-tradisi unik yang masih dijaga dengan cermat hingga hari ini. 

Keunikan suku Polahi dalam hal organisasi sosial dan spiritualitas juga akan kita bahas, memberikan kita wawasan yang mendalam tentang bagaimana masyarakat ini menjaga keseimbangan dengan alam sekitarnya.

BACA JUGA:Penemuam Logam Mulia Masih Berlanjut, Peneliti Terus Mengungkap Kebenaranya, Siapa Pemilik Kekayaan Alam Itu?

Saat suku Polahi menghadapi dampak pengaruh eksternal, kekuatan mereka dalam mempertahankan esensi tradisional memberikan inspirasi

Kehidupan di pedalaman hutan Gorontalo memungkinkan mereka untuk tetap terisolasi dari arus utama perubahan, namun dampak globalisasi dan interaksi dengan komunitas lain mulai memberikan pengaruh. 

Meskipun beberapa perubahan positif telah terjadi dalam hal kesejahteraan dan pendidikan, ada aspek-aspek dari tradisi mereka yang tetap menimbulkan pertanyaan dan perdebatan di kalangan masyarakat luas. 

Keseimbangan antara warisan budaya dan tuntutan perubahan adalah dinamika yang terus dihadapi oleh suku Polahi dalam perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA:Tradisi Indonesia Yang Beda Dari Yang Lain! Bahkan Ada Berhubungan Dengan Dukun

Meskipun pernikahan sedarah dianggap tabu di luar sana, hal ini merupakan hal yang lazim di suku Polahi.

Selain itu, poligami juga diterima di suku ini, dan para pria suku Polahi tidak keberatan untuk menikahi lebih dari satu wanita.

Sistem poligami yang unik ini seringkali berhubungan dengan pernikahan sedarah di suku Polahi, seperti menikahi dua saudara kandung sekaligus dan sebagainya.

Yang lebih mengejutkan, meskipun pernikahan sedarah sering kali dikaitkan dengan kelahiran anak-anak yang cacat, namun di suku Polahi tidak terdapat anak-anak cacat dari pernikahan sedarah tersebut. 

BACA JUGA:Istana Zaman Kerajaan Kuno Ditemukan Di Lamongan Jawa Timur, Milik Siapakah Penemuan Ini?

Kategori :