NAUZUBILLAH! Suku Ini Bolehkan Mengawini Saudara Sedarah Bahkan Ibu Kandungnya

Rabu 23-08-2023,20:14 WIB
Reporter : Devi
Editor : Devi

Seperti antara ibu dan anak laki-laki, bapak dan anak perempuan, atau saudara laki-laki dan saudara perempuan.

Sistem ini telah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda dan masih dipraktikkan hingga saat ini, meskipun dianggap tidak biasa atau bahkan aneh oleh budaya umum.

Pernikahan sedarah ini sebenarnya bukan berdasarkan kebiasaan adat, tetapi lebih karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan mereka tentang pergaulan di luar kelompok mereka sendiri.

Para anggota suku Polahi memiliki keterbatasan pengetahuan genetika, sehingga mereka melakukan perkawinan sedarah di antara mereka.

BACA JUGA:Wow, Meski Nikmat, Tradisi Ini Bikin Ga Mood Saat Malam Pertama, Mau!

Tanpa menyadari risiko genetik yang dapat mempengaruhi kesehatan keturunan mereka.

Dalam ilmu kesehatan dan penelitian,  perkawinan sedarah dapat meningkatkan risiko kelainan genetik atau cacat pada keturunan.

Anak-anak yang lahir dari perkawinan sedarah cenderung memiliki keragaman genetik yang sangat minim, yang dapat meningkatkan kemungkinan penyakit genetik langka atau cacat.

BACA JUGA:Pangdam Jaya Terima Kunjungan Atase Angkatan Darat Republik Singapura

Namun, dalam kasus suku Polahi, terdapat keunikan yang mengejutkan.

Meskipun mereka melakukan perkawinan sedarah, tidak ada kasus keturunan yang mengalami cacat.

Semua anggota suku Polahi terlihat normal secara genetik.

Hal ini menjadi fenomena yang menarik karena berbeda dengan apa yang terjadi pada perkawinan sedarah di negara-negara lain di mana kelainan genetik jauh lebih tinggi.

BACA JUGA:Ruang Udara Guam Paling ‘Terlindungi’ Di Muka Bumi dari Ancaman, Kok Bisa Ya!

Fenomena ini menunjukkan adanya faktor-faktor yang belum sepenuhnya dipahami mengenai keunikan genetik suku Polahi.

Karena itu, cerita singkat tentang suku Polahi ini tidak hanya menambah pengetahuan kita tentang keragaman suku bangsa di Indonesia.

Kategori :