PAGARALAMPOS.COM - Indonesia, dengan segala kekayaan budayanya, terus memberikan kejutan dalam bentuk tradisi dan praktik unik.
Kali ini, sorotan tertuju pada kota Bogor, yang terkenal dengan kota yang agak jauh dari keramaian dan penuh dengan kejutan.
Di antara keunikannya, Bogor memiliki fenomena yang menarik perhatian, yakni tradisi nikah di bawah tangan yang berlangsung dalam lingkungan yang dikenal sebagai "Kampung Siri".
Kampung Siri: Tradisi Nikah di Bawah Tangan
Salah satu kota di Indonesia, Bogor, mengungkap sisi uniknya melalui istilah "Kampung Siri". Fenomena ini merujuk pada praktik nikah di bawah tangan yang marak terjadi di wilayah ini.
BACA JUGA:Meski Sangat Nikmat! Namun Tradisi Ini Bikin Ga Mood Saat Malam Pertama!
Fenomena ini telah menciptakan istilah-istilah seperti Kampung Janda, di mana banyak perempuan janda muda ataupun perempuan bersuami yang bersedia menjadi istri simpanan, seringkali tanpa diketahui masyarakat luas.
Salah satu lokasi yang menjadi pusat perhatian adalah Kampung Gunungbatu, Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, yang berbatasan dengan Jonggol dan Cianjur.
Di sini, di balik ketenangan dan sejuknya suasana kampung, terdapat banyak janda yang menjadi istri siri.
Proses pernikahan yang mudah serta lokasinya yang jauh dari kota memberikan keleluasaan bagi mereka untuk menjalankan praktik ini tanpa terdeteksi oleh masyarakat luas.
Asal Usul "Kampung Janda"
Istilah "Kampung Janda" tidak muncul begitu saja. Awalnya, beberapa orang hebat dan kaya datang ke wilayah ini untuk menikahi perempuan muda atau istri simpanan.
Mereka bahkan memberikan fasilitas seperti rumah, mobil, dan tempat usaha sebagai bagian dari perjanjian pernikahan.
Fenomena ini menciptakan citra wilayah ini sebagai tempat di mana praktik nikah di bawah tangan sangat lazim terjadi.