PAGARALAMPOS.COM - Seluk beluk Suku Polahi di Gorontalo masih tetap menyita perhatian orang banyak.
Bagaimana tidak, Suku Polahi dikenal sebagai kelompok masyarakat yang berdiam di salah satu wilayah Gorontalo.
Tradisi kawin sedarah menjadi ciri khas suku ini.
Lantas bagaiman nasib keturunan anak hasil incest atau hubungan sedarah ini.
BACA JUGA:Mengungkap Fenomena Unik, Pernikahan Sedarah Suku Polahi di Gorontalo, Simak Yuk
Suku ini memang belum diketahui informasinya secara mendalam dan yang terbaru adalah keturunan mereka terlihat normal meski hasil dari hubungan incest.
Anak-anak suku Polahi terlihat normal dan tidak mengalami cacat fisik.
Kondisi ini tentunya menjadi tanda tanya, karena tidak sesuai dengan ilmu medis yang menyebutkan anak hasil perkawinan sedarah akan mengalami gangguan kesehatan hingga cacat.
Mereka juga disebut memakai bahasa tubuh yang hanya dimengerti oleh suku mereka.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Suku Polahi, Suku Kecil yang Terpencil dengan Budaya Perkawinan Sedarah
Suku Polahi tidak menerima pendatang.
Bagi mereka orang asing atau pendatang adalah orang yang memiliki niat buruk dan membahayakan bagi komunitas mereka.
Hal ini membuat masyarakat dari luar suku Polahi harus menggunakan pemandu yang sudah diterima oleh mereka.
Masyarakat Polahi diyakini merupakan keturunan pelarian zaman dahulu yang menghindari penjajahan Belanda dan menjadikan hutan sebagai tempat tinggal mereka hingga saat ini.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Polahi adalah kelompok masyarakat Gorontalo yang melarikan diri ke dalam hutan pada abad ke-17 untuk menghindari penjajahan dan pembayaran pajak kepada penjajah Belanda.